
Banner bertuliskan “Mahasiswa Bantu Mahasiswa” terpampang di depan gerbang Unisba Jalan Tamansari No. 1, pada Rabu (8/9) . (Foto: Tsabit Aqdam Fidzikrillah)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Keluarga Besar Mahasiswa Unisba (KBMU) mengadakan penggalangan donasi pada Kamis (9/9) untuk membantu mahasiswa yang tidak mampu membayar biaya kuliah. Kegiatan solidaritas sesama mahasiswa ini dilaksanakan sebab pihak universitas tidak melakukan penurunan Infaq Kuliah Tunggal (IKT) di semester ganjil 2021/2022.
Sebelumnya, KBMU mengeluarkan pernyataan sikap pada Senin (6/9) dengan beberapa poin tuntutan, salah satunya adalah meminta penurunan biaya IKT. Kemudian tuntutan itu diajukan dalam audiensi bersama pihak rektorat pada Rabu (8/9) dan Kamis (9/9). Audiensi terakhir menghasilkan keputusan bahwa pihak universitas akan memberikan bantuan IKT terbatas untuk sekitar 200 lebih mahasiswa yang kurang mampu sebesar Rp1.200.000 per orang .
Staff Kementrian Sosial dan Politik (kemensospol) Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU), Tarisya Ramadania Putri menjelaskan bahwa penggalangan donasi ini ditujukan hanya untuk mahasiswa Unisba yang tidak mampu membayar IKT. Namun, setelah dilakukan audiensi menghasilkan keputusan bahwa pihak universitas akan memberikan bantuan IKT secara terbatas. Oleh karena itu, dana hasil donasi tersebut tidak akan difokuskan untuk IKT saja, namun akan disalurkan untuk biaya kuliah lainnya seperti Infaq Satuan Kredit Semester (ISKS).
Tarisya menambahkan kegiatan penggalangan donasi ini sebenarnya telah dilakukan sebelum audiensi dengan pihak rektorat terkait penurunan IKT pada Kamis (9/9). “Penggalangan dana sudah dilaksanakan sebenarnya sebelum diadakannya audiensi waktu itu. Digalangnya saat audiensi kedua sebelum ada kejelasan yang benar tentang ada bantuan IKT atau nggak,”Ujarnya saat wawancara melalui pesan daring pada Rabu (15/9).
Total dana yang berhasil dikumpulkan sampai Rabu (15/9) mencapai Rp3.105.000, yang mana saat ini dana tersebut masih tersimpan dan belum didistribusikan. Menurut Tarisya, pendistribusian dana ini akan mengandalkan data mahasiswa kurang mampu yang sebelumnya sudah dikumpulkan oleh BEMU melalui Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF). “Sebenarnya data yang dari BEMF itu dibuat untuk diajukan ke Warek. Cuman kita pake data itu juga untuk bantu mahasiswa,” tambahnya.
Selain itu, terkait sistem distribusi dana hasil donasi tersebut belum diputuskan sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Ia menjelaskan belum ada rapat lanjutan terkait sistem sebab pihak Kemensospol BEMU masih sibuk mengurus bantuan IKT.
Pewarta: Reza Umami
Penulis: Tsabit Aqdam Fidzikrillah
Editor: Sophia Latamaniskha