Suasana salah satu kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru yaitu Ta’aruf Universitas Islam Bandung (Unisba) pada Selasa (06/09). Tahun ini Unisba memberikan potongan tarif IPU bagi calon mahasiswa yang melakukan daftar ulang tepat waktu di gelombang satu. (Foto: Tsabit Aqdam Fidzikrillah/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba– Memasuki Tahun Ajaran Baru 2023/2024, Universitas Islam Bandung (Unisba) mulai membuka pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) gelombang pertama pada Senin (09/01). Dalam PMB tahun ini, Unisba memberikan potongan tarif Infaq Pengembangan Universitas (IPU) sebanyak 10% bagi calon mahasiswa baru yang melakukan registrasi ulang tepat waktu di gelombang satu.
Wakil Rektor (Warek) II, Atih Rohaeti Dariah menjelaskan bahwa pemotongan tarif IPU ini untuk mengantisipasi krisis ekonomi di tahun ini yang dipandang dapat menurunkan daya beli. Selain itu, potongan tarif ini juga bertujuan untuk mendorong calon mahasiswa baru yang lulus seleksi PMB gelombang pertama bisa melakukan registrasi ulang tepat waktu supaya kuota gelombang satu terpenuhi.
“Untuk antisipasi krisis ekonomi tahun 2023 yang diperkirakan akan menurunkan daya beli masyarakat pasca pandemi, sehingga upaya mendorong registrasi tepat waktu dengan tarif rendah adalah wujud merespon keadaan,” ujarnya saat diwawancarai melalui dalam jaringan (daring) pada Sabtu (21/01).
Selain itu, alasan mengapa potongan tarif hanya diterapkan untuk IPU saja karena dana tersebut tidak terkait langsung dengan biaya operasional pembelajaran yang bersifat rutin. Meskipun begitu, pemotongan tarif IPU ini tidak berlaku bagi Program Studi (Prodi) Kedokteran, Psikologi, dan Farmasi karena tingkat ketepatan waktu registrasi ulang di ketiga Prodi tersebut cukup tinggi.
“Karena calon mahasiswa baru yang registrasi ulang tepat waktu di ketiga prodi ini cukup tinggi,” ujarnya.
Kuota PMB Tahun Ajaran Baru kali ini sendiri berkisar dari rentang 2.600-3.000 mahasiswa untuk program sarjana, 305 mahasiswa untuk program magister, dan 80 mahasiswa untuk profesi apoteker. Dirinya juga berharap kuota mahasiswa baru tersebut dapat terpenuhi di tahun ini.
Untuk memenuhi kuota tersebut, Warek IV, Ratna Januarita menjelaskan jika pihaknya sudah melakukan strategi promosi pendekatan semi terintegrasi antara Universitas dengan Unit Pengelola Program Studi (UPPS). Selain itu, dirinya juga melakukan penguatan dan perluasan silaturahmi dengan berbagai lembaga di luar kampus.
Ia pun mengakui jika potongan tarif tersebut merupakan bagian dari promosi untuk mengakomodasi daya beli masyarakat yang dianggap menurun akibat pandemi. “Itu merupakan kebijakan Unisba untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam melanjutkan studi di tengah melemahnya daya beli masyarakat akibat pandemi.” Ujar Ratna saat diwawancarai pada Selasa (24/01).
Reporter: Adelia Nanda Maulana & Nabil Fadilah/Job
Penulis: Nabil Fadilah/Job
Editor: Tsabit Aqdam Fidzikrillah/SM