Suasana audiensi perihal permasalahan pemilu raya pada Jumat (21/10) di Gedung Aquarium. Hasil akhir dari pembicaraan tersebut menetapkan perpanjangan batas akhir pendaftaran capres dan wakilnya menjadi besok, Sabtu (22/10). DAMU mengharapkan, setelah audiensi ini akan ada calon yang diusung sehingga tidak perlu aklamasi. (Wildan/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba– Audiensi dalam rangka membicarakan nasib pemilu raya telah dilaksanakan pada Jumat (21/10) di gedung Aquarium. Forum pun menyepakati penambahan waktu pendaftaran menjadi besok, Sabtu (22/10). Yusuf Ibrahim, Komisi A berharap setelah adanya audiensi ini ada usaha lebih dari para pihak intra kampus terutama BEMF untuk mencari kandidat bakal calon pemimpin BEMU.
Jika memang sampai batas akhir belum ada lagi yang mendaftar, terpaksa jalan aklamasi pun diambil. “Menjadi kritik bersama, persiapan kandidat ini seharusnya dari jauh-jauh hari. Itu harus dipupuk dari awal mahasiswa masuk Unisba. BEMF ataupun himpunan berperan penting dalam membangun pemahaman pentingnya sosok pemimpin di Unisba,” ungkapnya.
Ketua BEMF Tarbiyah, Fuad Farhat ikut angkat bicara. Dia mengaku akan kembali berusaha mengusungkan kandidat yang pantas untuk maju ke pemilu raya. Meskipun sebelumnya, Fuad sudah mencari calon dari Fakultas Tarbiyah. Hanya saja ada beberapa faktor yang menghambat mahasiswa melangkah menjadi capres dan cawapres.
“Sebelumnya saya juga sudah menawarkan ke angkatan 2013, namun mereka sendiri masih menduduki posisi BEMF. Sedangkan angkatan 2014 belum sampai kepada minimal SKS yang ditentukan. Setelah ini mungkin saya akan mencari dari teman-teman diluar tarbiyah,” sahut mahasiswa angkatan 2014 itu.
Di sisi lain, Fuad mengharapkan jangan sampai terjadi aklamasi. Dia berpendapat, seharusnya audiensi seperti ini dilakukan jauh sebelum pesta rakyat dimulai. Mengaku sedikit kecewa karena tidak adanya sosialisasi secara langsung kepada BEMF, harapan adanya evaluasi pun tumbuh agar tidak terjadi hal yang serupa di kemudian hari. (Rifka S/SM)