Presma Unisba Fadhli Muttaqien sedang melakukan mediasi dengan para pelaku aksi di Aquarium pada Jumat lalu (5/8). Para pelaku aksi menjelaskan faktor demonstrasi yang dilakukan terhadap Fadhli. (Vigor M. Loematta/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Unjuk rasa untuk menuntut Presiden Mahasiswa turun sampai saat ini tidak ada kejelasan. Saat ditanyai via line pada hari Senin kemarin (8/8), ketua BEM Fakultas Teknik Rifqi Firmansyah yang juga perwakilan dari Aliansi Mahasiswa mengatakan, jika keputusan masih dalam proses, karena pihak DAMU tidak memberi kejelasan.
Tak jauh berbeda, Fadhli Muttaqien Presiden Mahaiswa pun menguraikan, jika segala keputusannya ia serahkan pada DAMU. Ia mengatakan, bersedia menanggalkan jabatannya asalkan sesuai dengan konstitusi yang ada. “Ini jabatan publik, ketika diminta turun oleh publik maka harus terima,” ucapnya pada Senin (8/8).
Namun saat ditanyai terkait hal ini Dicky Herdian Ketua DAMU mengatakan, jika ia harus menunggu anggota yang lain. Ia beralasan, tiga orang anggotanya tengah mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan sisanya sedang pulang kampung. “Sekarang sedang hari libur, kita tidak bisa memaksakan profesionalisme,”ungkapnya.
Ia pun menambahkan, posisi DAMU sekarang adalah netral. Namun ia malah memuji BEMU, dikatakannya yang dilakukan BEMU itu sudah baik, karena program advokasi bukanlah tugas lembaga eksekutif. “Advokasi seharusnya menjadi tugas DAMU di komisi C sebagai eksternal dan advokasi,” tungkasnya.
Fadhli sempat menjelaskan, setelah atau sebelum demonstrasi terjadi, ia tetap akan menggunakan cara yang sama sesuai dengan koridor dalam menjalankan programkerjanya. “Saya usahakan mungkin yang dituntut demonstran cepat terealisasi,” tungkasnya.
Sebelumnya, demonstran yang mengatas namakan Aliansi mahasiswa berunjuk rasa pada Kamis (5/8). Mereka menuntut Fadhli turun, karena beberapa janji yang tak kunjung terealisasi. (Ressy/SM)