Seorang mahasiswa tengah bermain ponsel di Ruang Sekretariat BEMU pada Rabu (12/04/2017). Dalam agenda pemilihan rektor yang kini tengah berlangsung, BEMU merencanakan debat kandidat calon rektor sebagai bagian dari Proker mereka.
Suaramahasiswa.info, Unisba- Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) mencanangkan Program Kerja (Proker) debat kandidat calon rektor. Diungkapkan Presiden Mahasiswa (Presma) Muhram Fauzi, agenda ini direncanakan berlangsung pada Kamis (08/06) nanti. “Tanggal yang ditetapkan masih bisa berubah, menunggu kejelasan calon rektornya,” jelas Muhram pada Rabu (12/04).
Sedangkan, Jamhur selaku sekertaris panitia pemilihan calon rektor mengatakan, jika pihaknya justru membuat agenda dialogis monologis. Ia menjelaskan, agenda ini hanya akan dihadiri oleh tenaga pendidik dan perwakilan dari mahasiswa saja. Namun, Muhram bersikuku menggelar agenda yang berbeda karena dialogis monologis yang dibuat panitia pemilihan rektor hanya mengundang perwakilan mahsiswa saja.
Teknis yang dipaparkan Muhram dalam debat kandidat ini melibatkan seluruh mahasiswa dan mengundang semua Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Unisba untuk hadir dalam agenda. “Kami akan mengundang para calon rektor secara resmi untuk mengikuti debat kandidat,” jelasnya.
Berbeda dengan teknis dari debat kandidat yang direncanakan oleh BEMU, Jamhur mengatakan perekrutan perwakilan mahasiwa akan dilakukan oleh Bagian Kemahasiwaan, sedangkan untuk perwakilan tenaga pendidik dipilih oleh Bagian Kepegawaian. “Untuk tempat waktu dan teknis dialogis monologisnya belum ada karena calonnya pun belum ada,” ujarnya.
Muhram mengatakan, jika sebelumnya ia sempat berkomunikasi dengan panitia Pemilihan Rektor dan mereka siap memberikan waktu luang untuk debat kandidat. Hal yang berbeda diungkapkan Jamhur, menurutnya debat itu tidak ada dalam statuta pemilihan rektor.
Meski begitu Muhram mengungkapkan, jika BEMU telah membuat kuisoner tertutup yang akan diberikan kepada mahasiswa. Kuisoner tersebut bertujuan untuk mengetahui perbandingan fasilitas dan pelayanan Universitas dengan kenyataan yang dirasakan oleh mahasiswa. “Data itu akan kita kaji, setelah itu akan dijadikan materi debat,” terangnya. (Aldi/SM)