
Raharjo Waluyo Jati (kiri), Mia Damayanti (Kanan). Sedang memberikan kesaksian atas penculikan dan perlakuan melanggar HAM yang dilakukan kepada mereka dan hilangnya ke-12 teman mereka yang ada di poster, Rabu (11/06). (M Noris/SM)
Suaramahasiswa.info-Jakarta, Rolling Stone Cafe memang ternilai akrab sebagai tempat penyelenggara event, salah satunya yaitu Rock The Vote yang baru saja berlangsung rabu malam lalu (11/6) . Acara yang bertajuk #MelawanLupa ini merupakan sarana edukasi untuk mengingatkan pemilih pemula khususnya anak muda, melalui medium hiburan diantaranya musik-musik yang penuh semangat, menghentak, riang, menggugah, via humor cerdas, merangkul dan mencerahkan supaya tidak golput atau salah memilih pada pemilu 2014 .
Acara yang dimulai pukul 19:30 WIB ini dibuka oleh sapaan hangat dari MC yang dilanjutkandengan penampilan menghibur band kenamaan Indonesia diantaranya RIF, KOIL, Payung Teduh, dan penampilan supergrup pop Indonesia Trio Lestari yang sekaligus menjadi penutup acara di tengah malam.
Namun tidak hanya itu, di sela-sela penampilan keempat band tersebut penonton juga disuguhi pembacaan puisi oleh artis cantik Dinda Kanya Dewi yang membuat suasana menjadi hening merenung.Banyolan-banyolan konyol yang menyindir keadaan politik Indonesia oleh Sammy (Ketua Stand Up Comedy Indo), juga testimoni kesaksian dari Raharjo Waluyo Jati dan Mia Damayanti yang merupakan aktivis dan korban penculikan di tahun 1998.
Peduli terhadap jalannya kemajuan negara ini menjadi alasan terbesar para relawan panitia pelaksana yang tergabung dari berbagai latar belakang profesi untuk membuat acara ini. “kami sepakat membuat konser edukasi ini yang mana tujuannya untuk menghimbau para pemilih pemula agar tidak bersikap apatis dan golput lagi di pemilu pilpres 2014 nanti. Karena Indonesia ada di persimpangan jalan, dimana ada dua kandidat yang benar-benar mewakili kebaikan dan keburukan” ujar Wendi Putranto selaku ketua panitia pelaksana. Dia juga menegaskan bahwa acara ini sebagai pesta demokrasi yang mengajak anak muda agar ikut berpartisipasi memilih capres yang memiliki track record yang baik, bukan yang pernah melanggar HAM, bukan yang pernah di koalisinya koruptor dan bukan yang pernah di koalisinya intoleran.
Terhitung beberapa pekan lagi menuju pilpres 2014,hal ini menjadikan banyak metode yang dilakukan tim sukses kedua capres untuk menarik perhatian publik agar memilih kandidatnya. Salah satunya melalui acara #MelawanLupa ini, “Yang dateng pasti bawa orang, pasti bawa massa gua rasa lebih efisien menyampaikannya seperti ini dari pada berkoar-koar gajelas, karena orang yang dateng kesini gua yakin udah mau memikirkan untuk menggunakan hak suaranya untuk siapa” tutur Mohammad Istiqamah Djamad yang merupakan gitaris dan vocal band Payung Teduh.
Tingkat golput yang dilakukan anak muda Indonesia pada pemilu 2009 mencapai angka 40% dan ditambah lagi, kurang lebih tiga juta remaja yang baru memiliki KTP akan turut serta memiliki hak pilih di pemilu pilpres 2014. Hal ini menjadikan pesta demokrasi yang disajikan pun dikemas sesuai dengan kesenangan anak muda yang gampang tertarik untuk datang menonton konser hiburan. Hal senada pun di katakan oleh Rico salah satu penonton yang datang berpartisipasi “Acara ini keren banget, ini ngebimbing buat kita anak-anak muda khususnya agarbersiap di pemilihan presiden nanti, jadi paham mana pemimpin kita yang bakalan ngebela Hak Asasi Manusia kita, dengan adanya acara ini juga gua jadi tau dan semakin yakinharus pilih siapa di pilpres 2014 nanti” papar pemuda berusia 23 tahun itu.
Seperti yang disampaikan Mia Damayanti mengenai kesaksiannya yang banyak orang belum mengetahui kebenarannya. Wanita berkacamata ini punya harapan besar kepada generasi muda Indonesia, “Saya berharap akan banyak anak muda atau mahasiswa yang mungkin gatau kejadian sebenarnya , dengan adanya acara ini dapat membuat kalian terbuka dengan arus informasi yang seperti sekarang, juga akan dengan mudah mencari apa yang terjadi 22 tahun yang lalu dan dari situ kalian akan lebih bisa bijak memakai hak pilih kalian.” Jelasnya saat di wawancarai. (M.Noris Thamher/SM)