Alda Nurfita mahasiswa Fakultas Kedokteran tengah memaparkan pendapatnya mengenai DPM di Tangga Batu pada Kamis (28/9). Daftar Permasalahan Mahasiswa (DPM) yang dibuat khusus untuk mahasiswa baru ini diharapkan memetakan permasalahan mahasiswa. Alda mengatakan bila dirinya menemui kesukaran ia tak ragu pergi ke bimbingan konseling. (Agistha/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Selepas melewati taaruf universitas, mahasiswa baru diwajibkan untuk mengikuti Pelatihan, Pengenalan, Pengembangan dan Pribadi 3M (P3M). Selain diisi oleh materi–materi yang bernafaskan Islam, P3M pun dimanfaatkan oleh pihak kampus untuk mempetakan permasalahan yang dialami mahasiswa melalui Daftar Permasalah Mahasiswa (DPM). Kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai permasalahan yang dialami mahasiswa ini disebarkan selama P3M berlangsung, ucap Agus Sofyandi Kahfi kepala seksi P3M.
Agus menjelaskan, DPM untuk angkatan 2016 yang disebarkan terdiri dari delapan aspek. Tiap aspek diisi dengan 20 pertanyaan yang ditotal hingga 160 pertanyaan. Hal paling utama merupakan penyesuaian mahasiswa baru terhadap tuntutan belajar di perguruan tinggi. “Hal ini seperti bagaimana mereka mengatasi permasalahan matematik, cara berlajar yang efektif, manajemen waktu. Ada tidak masalah–masalah disana,” tuturnya
Setelah mengetahui permasalahan yang dialami mahasiswa, Agus berharap para dosen yang mengisi PPMB dapat memberikan materi yang sesuai. Tak hanya itu, bila mahasiswa ingin membicarakan lebih lanjut mengenai masalah yang dihadapi, mereka bisa menghubungi bagian bimbingan konseling di kemahasiswaan.
Alda Nurfita salah seorang mahasiswa baru Fakultas Kedokteran menuturkan ia tidak mengetahui tujuan dari kuesionar yang diterimanya. Ia beranggapan kuesioner ini untuk lebih mengenal pribadi masing–masing. Ia mengatakan, bila menemukan kesukaran dalam perkuliahan akan melakukan konseling dan berharap lebih didukung lagi oleh pihak universitas. (Vigor M. Loematta/SM)