Agus Susilo (tengah), kepala seksie Keamanan Ketertiban Kebersihan (Kamtiber) sedang menjawab pertanyaan dengan mahasiswa dalam Audiensi Terbuka yang dilaksanakan pada Selasa (11/10) di Pelataran Akuarium Unisba. Menurut Agus, minimnya komunikasi antar mahasiswa dan pihak keamanan harus dibenahi. (Agistha/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisba mengadakan audiensi terbuka dengan mahasiswa terkait permasalahan parkir dan keamanan dengan dihadiri oleh Agus Susilo kepala seksie Keamanan Ketertiban Kebersihan (Kamtiber), Mulyadi pihak parkir Unisba, serta perwakilan dari pihak keamanan. Forum diskusi ini dilaksanakan pada Selasa (11/10) di Pelataran Akuarium Unisba. Menurut Agus, Kurangnya komunikasi antar pihak keamanan dan sivitas akademika menjadi pembahasan utama dalam audiensi ini.
Menanggapi pertanyaan terkait pergantian satuan pengamanan (satpam) di Unisba, Agus Susilo selaku kepala seksie Kamtib pun mengaku tidak tahu menahu mengenai masalah tersebut, karena pergantian dilakukan oleh pimpinan universitas. Saat ini peraturan statuta sudah diubah dan pihak keamanan jadi di bawah oleh bagian umum. Jadi, segala sesuatu itu harus sepengetahuan kepala bagian umum.
Agus menambahkan, fasilitas yang menjadi persoalan utama. Masih menurutnya, minimnya komunikasi antar mahasiswa dan pihak keamanan pun harus dibenahi. Seringkali mahasiswa memarkirkan kendaraan nya di mana saja tanpa ada komunikasi dengan pihak keamanan, sehingga akhirnya terjadi kesalahpahaman.
“Keamanan prioritasnya, kami melakukan pelayanan kepada siapa saja. Karena keterbatasan tempat, jadi muncul berbagai masalah namun ini bukan tanggung jawab saya. Saya sebagai kepala seksie di kamtib hanya sebagai pelaksana,” ujarnya.
Mochammad Ilham, mahasiswa Fakultas Teknik Tambang merasa pihak keamanan masih terikat birokrasi dan peraturan yang diberikan oleh atasan dan itu masih mahasiswa maklumi. Menurutnya, jawaban ketika audiensi dirasa masih normatif dan tidak memberi solusi yang jelas dan masih menggantung. “Harapan saya, pihak BEM-U mengadakan kembali audiensi bersama pimpinan universitas maupun yayasan, agar mahasiswa mampu secara gamblang menyampaikan aspirasinya,” tuturnya.
Senada dengan Ilham, Bertian Abdi Nurlibaro pun merasa klarifikasi masalah mengenai pihak keamanan yang melakukan tindak pengempisan ban kendaraan roda dua masih belum terjawab. Namun, dengan diadakannya audiensi ini sangat bagus, karena bisa mengenalkan pihak keamanan yang baru. “Audiensi ini pun tidak akan berhenti di sini, dan akan terus dilakukan sampai kita menemukan solusi untuk semua keluhan dari mahasiswa,” tutur mahasiswa fakultas Tarbiyah sekaligus ketua Mapenta Unisba ini.
Yunus Mulia Hendriyaman, presiden mahasiswa mengaku tergerak untuk mengadakan audiensi ini. Musababnya karena banyak keluhan dari mahasiswa terkait masalah parkir ke pihak BEM-U. Namun, menanggapi keluhan mahasiswa yang masih belum terjawab dalam audiensi tadi, pihak BEM-U berencana melakukan kembali audiensi kedua pada hari Jumat nanti. “Kami akan menghadirkan pembicara yang tadi dan pimpinan universitas. Kemungkinan dengan Wakil Rektor III dan kepala bagian umum,” ucapnya. (Agistha/SM)