
Suasana area parkir dekat Resimen Mahasiswa (Menwa), Jalan Tamansari No. 1, Kota Bandung pada Selasa (19/11/2019). (Puspa/ SM).
Suaramahasiswa.info, Unisba – Pada Juli lalu, mahasiswa Planologi berencana membuat rancangan renovasi parkiran dekat Menwa. Saat Malam Keakraban (Makrab) KBMU yang digelar BEMU pada 2-3 Agustus, wacana tersebut menjadi salah satu yang dibahas. Namun, hingga kini pembenahan tersebut tidak kunjung terlihat.
Melalui pesan daring, Kepala Sarana dan Prasarana Yayasan Unisba, Koko Heriyadi membenarkan hal tersebut. “Sementara ini belum ada pembicaraan kembali,” katanya kepada reporter Suara Mahasiswa melalui pesan daring pada Kamis (14/11).
Hal ini kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh Menteri Sosial-Politik BEMU, Fathur Rochman Fawzi. Ia membenarkan bahwa hingga kini pembenahan parkiran Menwa masih tahap pengkajian saja. Dalam waktu dekat ini, kata Fathur, BEMU tidak ada agenda baru mengingat rapat kerja yang belum dilakukan. “Rapat baru minggu depan,” kata mahasiswa Fakultas Tarbiyah 2016 itu.
Saat ini BEMU tengah melakukan pengkajian ulang terhadap parkiran. Fathur mengatakan pihaknya baru mengetahui ada aturan spesifik mengenai pengelolaan parkiran di perguruan tinggi yang dikeluarkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan tinggi (Kemenristekdikti).
“Kemarin baru tahu. Aturan kayak parkir mobil, motor, ukuran ruang dosen harus segimana. Nah kita baru mengkaji, dan nanti akan dikaji lagi bareng-bareng,” tutur Fathur ketika ditemui didepan Sekretariat BEMU pada Jumat (15/11).
Bingung dan Urus Masalah Lain
Fathur merasa dirinya tidak optimis maupun pesimis terkait masalah parkiran, karena memang belum ada kejelasan. Secara lahan, dirasa sudah sangat sulit untuk ada penambahan. Bila dipaksakan mungkin hanya bisa dilakukan penambahan area parkir dekat masjid Al Asy’ari menjadi tiga lantai.
Mengenai desain area parkir Menwa, saat ini memang sudah disanggupi dibuat oleh mahasiswa Planologi. Kendati demikian, menurut Fathur tidak ada jaminan rancangan tersebut akan membantu memperluas parkiran, karena akan lebih berorientasi dalam perbaikan tata letak parkiran bukan perluasan.
“Parkiran ini bingung di lahannya, kecuali kalau lahan di belakang Unisba yang isunya masih punya Unisba juga bisa dipakai, tapi pasti sulit karena sudah banyak pagar dan warga. Melihat dari sebelum-sebelumnya, yang namanya melakukan penggusuran pasti sulit,” ujar Fathur.
Masalah parkiran ini dibahas dalam Makrab dan menjadi salah satu masalah yang akan diselesaikan. Namun berselang kurang lebih tiga bulan setelah Makrab, masalah parkir maupun masalah yang lain – Buku Pedoman Kemahasiswaan, wajib hijab, kantin deret – belum terlihat hasilnya. Meski begitu, masalah sekretariat UKM sudah rampung.
Masalah parkir – dan beberapa tuntutan Makrab lain – belum kunjung rampung, Fathur berdalih BEMU sedang fokus dengan masalah ruang publik, SKS non-akademik, SK PPMB, dan keterlibatan mahasiswa dalam mengatur kebijakan. Dalam kampanye dialogis, Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, Lutfi dan Sulton menjanjikan ruang publik akan terealisasi setelah tiga bulan masa kerja. Nyatanya, kurang lebih setengah bulan setelah mereka dilantik, ruang publik belum hadir juga.
Lantik Pengurus Baru
Usai Sidang Tengah Periode (STP), BEMU membuka pendaftaran pengurus. Hasilnya, sebanyak 18 orang dilantik pada Selasa (19/11) di Gedung Aquarium. Bertambahnya pengurus baru, Lutfi berharap BEMU mendapat gagasan baru serta bisa menyelesaikan persoalan publik dalam sisa setengah periode ke depan.
Reporter: Shella Mellinia Salsabila
Penulis: Shella Mellinia Salsabila & Puspa Elissa Putri
Editor: Febrian Hafizh Muchtamar