
Seorang anggota Aliansi Rakyat Anti Penggusuran (ARAP) berorasi di Lapangan Kampus Tamansari No.1 pada Rabu (13/12/2017). Orasi ini ditujukan untuk mengajak mahasiswa dapat berkontribusi mendukung warga Tamansari 11 dengan bidang keilmuan dan kapasitas yang dimiliki.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Aliansi Rakyat Anti Penggusuran (ARAP) mengajak mahasiswa Unisba untuk membantu warga Tamansari 11 yang tengah mengalami penggusuran. Orasi untuk mengajak pun dilakukan di Lapangan Kampus Tamansari No.1 pada Rabu (13/12). Rai Satria dari ARAP mengatakan, mahasiswa bisa berkontribusi untuk mendukung warga Tamansari
Rai menambahkan, ajakan agar mahasiswa terlibat bersama warga pun telah dilakukan melalui BEMU untuk mengabarkan ke tiap fakultas. Setelah orasi mimbar bebas ini, mereka pun menyerahkan pada BEMU utamanya pada presma untuk mengakomodir.
“Apabila dipersenkan 10 juga kurang. Tapi kami optimis, pesan kita mengabarkan hari ini dan agar mahasiswa mengetahui hal yang terjadi,” pungkas Mahasiswa Fakultasa Hukum ini.
Selain itu Rai mengatakan, pihak pengembang tidak mengindahkan proses hukum yang tengah berjalan, hal tersebut dinyatakan bersalah oleh pengacara manapun. “Maka dari itu, dengan mimbar bebas ini kita ingin mengajak kembali kampus-kampus untuk terlibat aktif mendukung warga Tamansari,” ungkapnya usai melakukan orasi.
Kekecewaan pun hadir pada Presma Unisba, Muhram fauzi menceritakan telah mengabari di setiap grup solidaritas mahasiswa, organisasi fakultas, UKM dan LKM untuk mengadakan konsolidasi. “Namun pada saat kemarin kita mengadakan konsolidasi untuk pengawalan pagi tadi. Ketika pengeboran berlangsung hanya ada tiga sampai empat mahasiswa dari Unisba,” tuturnya.
“Ketika melihat fenomena ini miris sekali setiap organisasi malah diam tanpa ada perbincangan terkait hal ini. Meskipun setiap organisasi memiliki kesibukan masing-masing, namun kali ini kita berlabelkan mahasiswa.” (Iqbal & Ressy/SM)