Seorang anggota BEMFK ketika ditemui Suara Mahasiswa di Ruang Sekretariatnya Jalan Tamansari 02 pada hari Jum’at (10/05).
“Unisba punya 10 Fakultas, artinya Badan Eksekutif Mahasiswa nya juga ada 10, lalu?”
Unisba, kampus biru dengan tugu berlogo ka’bah didepan gerbangnya. Masuk ke Unisba Jalan Tamansari No.1 kamu akan menemukan gedung kaca yang akrab disebut “Aquarium”. Disana berjalan segala aktifitas mahasiswa non akademik, kamu pagi hingga malam atau pagi lagi, Aquarium jarang sepi.
Aquarium tidak berisi kursi belajar atau projector berisi power point mata kuliah. Disana kamu akan menemui mahasiswa organisasi kampus. Disana terdapat secretariat BEMU, DAMU, Stuba, KSR dan sembilan BEM Fakultas. Tunggu, sembilan?
“Bukannya ada 10 fakultas?”
Letak sekretariat BEM Fakultas Kedokteran (FK) yang tadinya di Aquarium dipindahkan ke gedung FK di Jalan Tamansari 02 pada 2018. Tetapi, setelah kepindahannya BEMFK kembali dipindahkan untuk diganti dengan ruangan LSPU ( Lembaga Sertifikasi Profesi Unisba ). Urgensi yang lebih besar pada LSPU, membuat BEMFK kembali harus mengalah dan pindah.
Mengapa BEMFK harus pindah? Perluasan klinik membuat Korps Sukarelawan (KSR) mengungsi ke sekretariat BEMFK.
Ruangan BEMFK sekarang ada dilantai lima gedung FK. Sebenarnya ruangan ini jika dibandingkan dengan sekre BEM Fakultas lain, ruangannya jauh lebih sempit untuk disebut sekretariat. Jauh dari lembaga mahasiswa lainnya, berada dipojokan sendiri rasanya sulit untuk “berorganisasi” dengan lembaga lain.
Terkait hal tersebut, pemindahan sempat akan dilakukan oleh Kemahasiswaan Unisba, Hikmat Taofiq. Tetapi, ketika dikonfirmasi pada Ketua BEMFK periode 2019, Muhammad Riki Hidayat, mengatakan bahwa mereka sudah merasa nyaman berada di sekretariat lantai lima,” Meski lebih kecil, Alhamdulilah kami nyaman berada disini. Jadi, kami tidak akan pindah kesana lagi,” Tutur Riki.
Ketua KSR, Bagja Kautsar diberi tiga opsi pilihan tempat pindah dari Kemahasiswaan Unisba jika BEMFK kembali ke Aquarium. Pertama, di dekat tempat wudhu laki – laki. Kedua, di Parkiran atas dan ketiga di parkiran bawah. Bagja merasa jika sekretariat dekat tempat wudhu laki-laki kurang nyaman, lembab dan tidak etis. “Terlebih KSR juga ada anggota perempuannya, sedangkan aksesnya tempat wudhu laki-laki.”
“Sisa tempat lainnya tidak stategis, letak yang sekarang sudah strategis karena berada ditengah lorong aktifitas kegiatan Mahasiswa. Jadi, jika ada keadaan darurat KSR bisa cepat melakukan penanganan pertama. Kita kan menangani manusia, bukan motor kan?,” tambahnya.
Pada akhirnya, Taofiq mengatakan jika BEMFK telah memiliki ruangan dan sekre KSR sekarang tidak dipergunakan FK, maka lebih baik diperuntukkan untuk yang membutuhkan, dalam hal ini adalah KSR.
Beruntunglah BEMFK mendapatkan ruanganya sendiri. Idealitas akan kebutuhan sebuah ruang memang sudah bukan hal baru lagi di Unisba, seperti yang dituturkan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Liany Ivtiana Pramukti bahwa perlu ada infrastruktur baru untuk memenuhi kebutuhan ruang tersebut,” pasti ada pergesekkan sih mengenai tempat ini, apalagi BEMFK disini yang lebih berwenang karena asalnya milik mereka.” tutup Mahasiswa angkatan 2016 itu.
Reporter: Verticallya Yuri&Eriza Reziana/ SM
Penulis: Verticallya Yuri/SM