Ilustrasi penculikan. (Aldi/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Penculikan tidak hanya menimpa anak kecil saja, orang dewasa seperti mahasiswa pun bisa dilarikan. Seperti yang dialami Qori Latifah mahasiswi Fakultas Kedokteran yang dihipnotis oleh seorang pria tak dikenal. Ia diculik tatkala hendak berangkat ke kampus.
“Dia nunjukin kertas sambil tanya alamat dan saya bilang kalau lagi buru-buru tapi dia memaksa. Setelah itu dari arah belakang ada yang menabrak kayak nge-body dari situ saya enggak inget apa-apa,” ujar mahasiswi asal Cililin ini.
Menurut Dekan Fakultas Hukum Nandang Sambas, motif penculik mahasiswa biasanya terkait masalah ekonomi. Nandang menjelaskan hipnotis itu modus mengelabui korban supaya gampang dibawa lalu dicuri harta bendanya. Nah, untuk mahasiswa-mahasiswi yang khawatir akan penculikan, Nandang pun memberikan sejumlah tips agar terhindar dari penculikan.
- Jangan Mudah Percaya terhadap Orang Asing
Harus berhati-hati kepada orang asing, karena kadang niat baik kita dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan oleh orang lain. “Misalnya ada orang tua yang sedang bingung lalu menanyakan alamat kepada kita. Itu bisa jadi modus kejahatan dengan memanfaatkan kebaikan orang lain, niat kita baik kan untuk menolong orang tapi tapi dimanfaatkan tidak baik,” ujarnya saat ditemui di ruangannya.
- Jangan Melamun di Tempat Umum
Menurut Nandang perilaku tersebut sangat rentan terkena modus operandi hipnotis. Ia juga menanmbahkan bila sedang di tempat umum sendirian setidaknya istighfar dan jangan sampai bengong. “Jangan lupa istighfar kita harus selalu eling dan kata orang jangan diliat matanya, dan bila ditepuk akan langsung terhipnotis,” tandasnya.
- Segera Melapor pada Pihak yang Berwajib
Nandang pun mengungkapkan, bila sudah menjadi korban penculikan segera laporkan kepada pihak berwajib yang terdekat seperti polisi atau satpam dan jelaskan identitas serta ciri-ciri pelaku secara detail. “Langsung laporkan kepada pihak berwajib supaya polisi bisa segera melacak dan mencari orangnya dengan berbagai macam cara dan alat. Mereka biasanya punya ciri-ciri atau karakter pelaku jadi mudah mendapatkannya bila modus operandinya sering dilakukan.”
- Jangan Menyerang Pelaku Tanpa Bukti
Nandang mengatakan, dalam teori hukum bela diri itu harus seimbang yang namanya prinsip proporsional, jangan menyerang terlebih dahulu bila pelaku tidak menyerang. Ia juga menjelaskan bila ada orang asing yang bertindak mencurigakan lebih baik laporkan saja ke pihak yang berwajib.
“Bisa saja kita melakukan beladiri seperti itu, jangan sampai nyerang duluan harus ada alasan yang jelas, kita punya bukti otentik ga kalau dia melakukan tindakan menyerang atau mau menculik kita. Jangan melakukan tindakan yang justru maksud kita untuk membela diri tapi salah dalam tindakannya malah kita nanti yang salah.”
Begitulah empat tips yang disampaikan oleh Nandang agar terhindar dari penculikan. Mengutip dari perkataan Arie Hendrosaputro atau lebih dikenal sebagai Bang Napi yang berbunyi “ Ingat kejahatan timbul tidak hanya ada niat dari pelakunya, melainkan juga adanya kesempatan. Jadi waspadalah-waspadalah.” (Aldi/SM)