Ilustrasi mahasiswa yang sedang berkumpul (Aulia Berliani/SM)
Tak Kenal maka? Ta’aruf!
Siapa sih yang enggak tau kalimat itu? Agaknya hampir semua orang di kampus biru ini familiar dengan kalimat tersebut. Ditambah lagi, kalimat eye catching ini selalu dikumandangan selama ta’aruf berlangsung. Bisa dibilang sih dari seru sampai bosen, karena kalimat itu enggak akan hilang dan akan terus tengiang di otak hingga kita lulus nanti.
By the way, buat sobat kampus yang belum pernah ta’aruf. Ta’aruf disini bukan pendekatan sepertiga malam itu, lho. Tapi, ta’aruf di Unisba adalah program pengenalan lingkungan kampus yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru.
Tapi sayangnya, ta’aruf kali ini sangat berbeda dengan ta’aruf sebelumnya, sebab kondisi yang mengharuskan kita untuk learn from home, membuat acara ta’aruf berubah menjadi dalam jaringan (daring). Memang rasanya akan berbeda namun esensi dari kegiatan ta’aruf ini tetaplah sama.
Tak hanya ta’aruf saja, sebenarnya masih banyak lagi hal yang bakal dirasakan selama menjadi mahasiswa baru (maba). Apa aja sih? Yuk simak!
Bertemu Dengan Berbagai Elemen Kampus
Untuk sobat kampus yang sedang merasakan vibes mahasiswa baru, pasti akan merasa kagum pada semua elemen kampus yang ada. Dimulai dengan melihat senat yang berbaris dihadapan Aula sambil memimpin sidang ta’aruf hingga menyaksikan kakak tingkat yang mempromosikan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM).
Menurut Nafisa Dwi mahasiswa lulusan fakultas hukum 2016 pengalaman bertemu ormawa kampus adalah hal yang berkesan, karena memberikan pengetahuan yang lebih luas, “Kita jadi tau ada LKM dan UKM serta ormawa lainnya di luar fakultas yang ada di kampus,” ungkapnya.
Setelah bergabung dengan organisasi kampus kita sering kali merasa insecure dan gugup dengan angkatan di atas kita. Perlahan namun pasti, vibes sebagai seorang mahasiswa baru mulai terarah dengan ide dan karya yang kita buat. Selain mendapat relasi, kita juga bisa menjadikan organisasi untuk mengisi waktu luang kuliah.
Menggunakan Atribut yang Unik Hingga Aneh
Selain ta’aruf universitas, ada juga ta’aruf di ranah fakultas, dengan nama lain yaitu Program Pembinaan Mahasiswa Baru (PPMB). Hal yang membedakan kedua ta’aruf ini adalah outfit yang dipakai oleh setiap mahasiswa nya.
Saat ta’aruf universitas, kita hanya memakai kemeja putih berbalut jas almamater dan bawahan hitam, sedangkan ta’aruf fakultas disesuaikan dengan kebijakan fakultas masing-masing. Yang unik dari ta’aruf fakultas adalah setiap mahasiswa membawa atribut seperti name tag buatan sendiri, memakai kaos PPMB, handband kelompok dan ornamen lainnya.
Seperti Helma Khofira mahasiswa lulusan fakultas hukum 2016 bercerita bahwa dirinya pernah kehilangan atribut yang harus dipakainya ketika PPMB, “Hal lain yang berkesan itu pernah pita merah yang harusnya dipakai di kepala malah lepas gak tau dimana dan ditemukannya oleh panitia,” tuturnya.
Beli Makanan Catering
Saat kegiatan ta’aruf mahasiswa baru banyak yang memilih memakai jasa catering untuk menyiapkan makanan bekal yang harus dibawa, biasanya kita bisa memilih paketan catering dengan harga yang sudah ditentukan dan diambil setelah jam istirahat atau sebelum masuk ke aula. Selain menjadi ladang rezeki untuk yang berjualan juga memudahkan kita banget karena enggak perlu repot menyiapkanya.
Untuk angkatan baru 2020 jangan iri karena gak bisa beli makanan catering, lebihnya ketika istirahat tiba, tinggal pergi ke dapur atau masak sendiri (kalau bisa) biar hemat uang jajan.
Menjadi Perhatian Senior
Setuju gak nih sob disaat jadi maba, segala hal, baik itu gerak gerik maupun penampilan dari ujung kaki hingga kepala akan diperhatikan oleh ‘senior’. Alih-alih karena ini akan menjadi bekal untuk berjuang menjadi mahasiswa yang akan menempa diri di kampus dan nanti di dunia kerja. Seru banget ya, namun perlu ditekankan ya ini bukan menjadi ajang senioritas tapi menjadikan pribadi maba yang berkualitas.
Terkadang beberapa dari kita dimarahi bila melanggar peraturan bahkan juga dihukum secara fisik seperti push up dan jalan jongkok, seperti Priyo Puji Laksono lulusan teknik pertambangan 2014, “Udah jadi makanan sehari-hari dimarahin tapi disitu mental terbentuk dan terbayar aja dengan diberikannya jaket kuning itu ada rasa haru sekaligus bangga.” Ujarnya.
Pertama Kali Masuk Kuliah
Di dalam kelas untuk pertama kalinya ruangan akan sangat ramai, kita ngobrolin struktur kelas, grup kelas, jadwal mata kuliah dan rencana hangout bareng sambil nunggu kelas selanjutnya. Ada juga mahasiswa kupu-kupu yang langsung pulang setelah beres kelas.
Ngomong-ngomong soal kelas banyak maba yang gak tau ruang kelasnya saat pertama kali datang bahkan mungkin sampai nyasar di kelas lain. Seperti yang pernah dialami pemimpin redaksi Suara Mahasiswa, Ifsani .
“Pas hari pertama masuk kuliah itu jadwalnya kelas pengantar komunikasi setelah duduk di kursi, dosen masuk dan bertanya ‘ini kelas pengantar akuntansi?’ Mahasiswa di sana jawab ‘iya’ sontak disitu langsung cabut.” Jelasnya.
Bingung Cari Jajanan Enak di Kampus
Sobat kampus, saat awal masuk kuliah dan masih maba mungkin sering banget mengalami kebingungan mau beli jajanan yang recommended di kampus. Maklum saja kampus kita memang melimpah ruah bila soal jajanan. Ada yang memilih ke cafe, kantin atau juga jajanan depan kampus. Hingga biasanya hampir setiap hari kita jajan ke tempat berbeda untuk mencari mana yang enak. Beda banget ya kalo kamu punya kenalan atau kakak tingkat yang tau jajanan enak.
Jadi itu sob kegiatan yang hanya dapat dirasakan sekali sebagai maba. Sayang beribu sayang, beberapa hal di atas, seperti makan di kantin kampus, salah masuk kelas, hingga dimarahi senior tidak akan terjadi ketika kondisi pandemi masih berlangsung.
Penulis: Euis Siti Nurhayati
Editor: Tazkia Fadhiilah
apakah ppmb wajid untuk diikuti, dan apa saja manfaat ppmb bagi kami?