Ilustrasi mahasiswa dan skripsi. (Febrian/SM)
Suaramahasiswa.info – Ingat, mahasiswi asal Fakultas Bisnis dan Ekonomika dari Universitas Surabaya (Ubaya) yang viral di media sosial? Skripsi yang dibuatnya itu mencapai setebal 1.150 halaman kan? Yak, kalo kalian ketahui, asal-muasalnya itu berasal dari hobinya pada topik skripsi yang disukainya. Perempuan yang bernama Lisa Stefany ini mengambil topik mengenai fashion desainer, makeup artist, dan fotografi. Saking semangatnya, ia pun tak menyangka skripsinya bisa selesai hanya kurun waktu 45 hari saja.
Mungkin memang benar apa yang dikerjakan Lisa ini berangkat dari pepatah “Pekerjaan paling menyenangkan di dunia adalah hobi yang dibayar. Baginya, hobi tersebut terbayar sudah dengan kelulusannya pada September 2018 lalu.
Eits, bagi kalian pejuang skripsi di Unisba, ada untungnya lho kalo kamu bisa segera menuntaskan skripsimu tepat waktu (4 tahun)—salah satunya tidak perlu membayar UKT (lagi). Selain itu, tentunya ketika temanmu sudah berprogres skripsinya, seharusnya kamu bisa makin termotivasi untuk beres bersama. Jangan sampe ketinggalan kereta! Yang lain mungkin sudah sampe Bali, tapi kamu masih di Unisba aja hehehe. Masa untuk menonton film Avengers mau di paling awal-awal, giliran soal skripsi maunya dinanti-nanti. Coba deh untuk introspeksi diri yha.
Namun, bagi kamu yang lagi nyusun, pasti ada fase di mana kalian jenuh dengan skripsi kalian kan. Titik jenuh ini sudah menjadi musuh besar pada kamu. Karena itu, penulis punya rekomendasi nih biar balikin semangat kamu lagi. Caranya, simak ulasannya berikut ini.
- Beristirahat seharian penuh
Saat kamu sedang frustasi menghadapi skripsi yang tak kunjung beres, cobalah untuk istirahat seharian. Memang cara ini terlihat tak masuk akal. Namun percayalah, mengetik dengan otak segar 1 jam lebih produktif daripada gelisah dan stuck selama 5 jam bingung mau nulis apa. Ketika jenuh melanda, mungkin kamu butuh waktu sehari untuk meliburkan diri dari kegiatan skripsi kan. Buatlah waktu kamu seefektif mungkin dan efisien dalam ngerjain skripsimu.
- Selingi dengan aktivitas yang melunturkan beban
Misalnya saja olahraga ringan—karena menonton drama sih bisa membuatmu kebablasan. Coba untuk berolahraga, karena penelitian yang dilakukan oleh Profesor Kinesiologi di Western University, Kanada menyimpulkan berolahraga selama minimal 20 menit dapat meningkatkan fungsi kognitif seseorang.
- Ganti suasana
Saat kamu ngerjain skripsi, mungkin kamu perlu mencari tempat baru atau mengubah dekorasi kamarmu. Mengerjakan skripsi kamu tentunya memerlukan pendalaman teori, riset, nalar dan yang pasti konsentrasi penuh. Sayangnya fokus ini nggak mudah kamu dapatkan seperti dapetin cinta doi. Tempat atau suasana kondusif begitu mempengaruhi kamu biar gak jenuh dengan suasana gitu-gitu aja. Ada riset nih dari Journal of Consumer Research, suasana yang dihasilkan oleh riuh rendah di sekitarmu bisa menstimulasi pikiran kamu.
- Temui teman-teman seperjuangan
Bertemu dengan mereka membuatmu semangat balik lagi. Ketika dulu posisi kamu berbeda karena perbedaan kesibukan namun kali ini semua sama. Kamu dan dia tentu bisa saja punya kesibukan yang sama—menyelesaikan skripsi tepat waktu. Pas bertemu tentu kamu bisa saling bertukar pikiran dengan temanmu tentang topik skripsi yang dibahas.
- Kalau ada kesulitan, coba konsultasikan dengan kakak angkatan
Mereka pastinya bisa jadi penyokong ketika dosen pembimbing tak banyak memberi pencerahan. Tapi bagi kamu yang telah menjadi kuncen kampus, tak ada salahnya untuk bercerita kesulitan pada dosen wali. Karena pada dasarnya, kita tidak harus berjuang sendirian, masih banyak lingkaran kampus yang bisa membantu untuk nuntasin skripsi ini. Jadi semangat!
***
Biasanya sejak awal kalian bersama rekan seperjuangan memegang teguh prinsip “Masuk bareng, harus lulus bareng”. Nah, prinsip ini lah yang perlu kalian sematkan dan perjuangkan. Untuk wisuda, pastinya tidak dapat diraih bila tanpa semangat sama pengorbanan.
Motivasi pula diri kamu lulus itu merupakan bentuk tanggung jawab kamu pada orangtua ya. Orangtua mu pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Enggak mau kan kala temen seperjuangan kamu sudah lulus, sedangkan kamu sendiri belum? Tanamkan tekad bagi kamu yang lagi nyusun. Hilangkan rasa malas itu ya, coz yang rajin saja belum tentu di ACC skripsinya. Keluarga menantimu membawa gelar, bukan pertanyaan “Kapan lulus?”.
Penulis: Fadhila Nur Rizky Islami/SM