Suaramahasiswa.info, Bandung – Rintik hujan menemani kami saat memasuki gerbang masuk perhelatan besar tepat pukul 17.00 WIB pada Sabtu (15/02). Acara yang menjadi hajat tahunan dari SMA Negeri 2 Bandung ini bernama “From 2 With Love” yang bertemakan magic dengan judul Magnofestwo. Dalam tema dan judul itu terselip pesan bahwa seseorang harus menemukan sihir dalam dirinya untuk mengubah dunia menjadi yang ia inginkan.
Dias selaku Humas F2WL 2020 menjelaskan konsep acara yang menyajikan beragam musisi lintas generasi. Hal itu bertujuan untuk segmentasi penonton yang tidak hanya bagi kaum muda. “Kami berharap tidak hanya kalangan milenial atau generasi z saja yang datang tetapi masyarakat dari rentan umur yang berbeda bisa ikut memeriahkan acara F2WL 2020,” ungkapnya.
Mulai memasuki kerumunan penonton, kami disambut oleh serba serbi warna jubah penangkal hujan yang dikenakan penonton. Mereka mengacuhkan derasnya hujan demi melihat dan bersenandung bersama Isyana Sarasvati yang sedang melantunkan lagunya saat itu.
Waktu rehat untuk beribadah telah usai, Magnofestwo kembali menyihir penonton dengan sebuah penampilan memukau dari group band lawas yang kembali muncul setelah vakum selama 7 tahun, yakni Padi Reborn. Walau mayoritas penonton berbeda generasi dengan Padi, terlihat mereka tetap ikut bernyanyi beberapa lagu yang dinyanyikan musisi tersebut.
Selepas itu, akhirnya hujan pun reda dan Oomleo Berkaraoke mengajak seluruh penonton berkaraoke ria. Sepanjang penampilannya, tak ada penonton yang berhenti bernyanyi atau terdiam bisu mendengar alunannya. Bagaimana tidak, karena hari itu Oomleo mengajak musisi yang eksis menghiasi ranah permusikan era 2000-an. Siapa yang tahan untuk tidak bernyanyi ketika mendengar tembang Kenangan Terindah dari Samsons, Yolanda yang dibawakan oleh babang tamvan (Andhika Kangen Band), Puspa dari St 12, dan I Heart You oleh boyband Smash?
“Oomleo Berkaraoke berusaha untuk mengkombinasikan apa yang pernah terjadi di masa lalu dengan apa yang terjadi di masa sekarang,” ujar Om Leo dalam sesi konferensi pers.
Nostalgia masih belum berakhir, di penghujung acara Rossa dengan energik juga mengajak penonton untuk bernyanyi bersama lagu-lagu yang eksis di era 2000an. Penonton tersihir, larut dalam suasana mellow ketika Rossa membawakan lagu Aku Bukan Untukmu. Tak lama terlena dalam suasana mellow, Rossa kembali menyihir penonton dengan lagu Pudar yang bernuansa lebih riang.
Setelah bernostalgia, berikutnya Tulus membawa kembali penonton ke masa-masa sekarang dengan sihir yang ada dalam setiap lagu miliknya. Penonton pun terlarut layaknya sedang dalam dekapan peluk.
Walapun hujan tak membuat semangat menjadi surut, begitulah tanggapan dari seorang siswa yang sedang menempuh Sekolah Menengah Atas yaitu Ginanjar. Ia rela diguyur hujan demi melihat penampilan dari beberapa musisi, khususnya Isyana Sarasvati. “Line up artisnya keren-keren jadi it’s okay hujan-hujanan dikit. Pake jas hujan juga,” tutup Ginanjar.
Reporter: Ifsani Ehsan & Raihan Rachmansyah
Penulis: Ifsani Ehsan
Editor: Meilda Amdza