Sekelompok massa yang diduga oknum berhasil diamankan oleh pihak kepolisian di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung pada Rabu (1/5/2019). Menurut keterangan Irman selaku Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) oknum-oknum tersebut di tangkap dan dilucuti pakaiannya karena melakukan aksi vandalisme ketika para buruh sedang memperingati May Day yang berlokasi di Gedung Sate. (Shella Mellinia/SM)
Suaramahasiswa.info, Bandung–Kegiatan demonstrasi May Day berjalan lancar, walaupun sempat diramaikan juga dengan kericuhan antara massa tak dikenal dengan polisi dan berujung dengan penangkapan oknum-oknum tersebut. Irman selaku Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) menjelaskan sejauh ini kepolisian baru akan memintai keterangan kepada para oknum dan akan segera memproses jalur hukum. Ia menambahkan terdapat sekitar 400-an oknum dan segera diamankan agar tidak membuat para buruh emosional. Ia juga menjelaskan ditemukan simbol A dalam kelompok tersebut.
Para buruh di Jawa Barat yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Jawa Barat melakukan demonstrasi guna memperingati hari buruh atau May Day pada Rabu (1/5). Kegiatan tersebut dimulai dari pukul 10.18 hingga 13.00 WIB, dengan titik awal di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan berakhir di Gedung Sate di jalan Diponegoro.
Massa aksi menuntut Gubernur agar segera menuntaskan upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK) 2019. Karena menurut mereka upah tersebut cenderung tidak berpihak pada buruh, karena diatur oleh Permenaker No. 7 tahun 2013 yang kemudian diganti dengan Permenaker No. 15 tahun 2018. Pernyataan ini dicantumkan dalam Press Release yang diedarkan dalam kegiatan May Day tersebut.
Reporter: Shella Mellinia/SM
Penulis: Shella Mellinia/SM
[ngg src=”galleries” ids=”175″ display=”basic_slideshow”]