Aksi Solidaritas Warga Dago Elos untuk Smansa Bandung

Massa aksi yang tergabung dari Forum Dago Melawan menggelar pengawalan sidang pembuktian kesaksian pihak Heri Hermawan Muller di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung pada Rabu, (23/04). Namun, sidang ini ditunda sampai hari Rabu, (30/04).

Setelah sidang ditunda, warga Dago Elos melanjutkan perjuangan dengan memberikan dukungan kepada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 (Smansa) Bandung yang terancam kehilangan ruang belajar akibat sengketa tanah. Aksi solidaritas ini bertujuan untuk memperjuangkan hak atas tanah yang sah, mengingat kasus Smansa serupa dengan yang dialami Warga Dago Elos.

Suasana di depan PTUN Bandung pada hari Rabu, (23/04) siang, saat massa aksi mengawal jalannya persidangan pembuktian kesaksian dari pihak Heri dalam gugatan terhadap Disdukcapil kabupaten Bandung terkait kasus Dago Elos. Sidang tersebut masih dalam tahap pembuktian, termasuk mendengarkan kesaksian dari pihak Heri Muller.
Sidang lanjutan di PTUN Bandung menghadirkan dua orang saksi dari pihak Heri dalam gugatan terhadap Disdukcapil terkait kasus Dago Elos. Warga Dago Elos pun tetap mengawal jalannya persidangan di PTUN Bandung sebagai bentuk solidaritas dan untuk memastikan proses hukum berjalan transparan serta adil. Gugatan ini diajukan oleh pihak Muller sebagai upaya hukum administratif setelah sebelumnya mereka divonis bersalah dalam kasus pidana pemalsuan dokumen kependudukan yang berkaitan dengan klaim kepemilikan tanah di Dago Elos.
Setelah itu, barisan dari Forum Dago Melawan berpindah tempat menuju Sekolah Menengah Atas Satu (Smansa) Bandung untuk memberikan semangat dan dukungan. Hal ini mereka lakukan dengan harapan agar dapat bersama-sama bangkit dan berjuang untuk merebut kembali hak tanah yang sah.
Situasi di halaman depan Smansa Bandung, barisan dari Forum Dago Melawan berdiri tegak, siap memberikan dukungan dan ikut memperjuangkan hak atas ruang untuk mencari ilmu yang terancam dirampas mafia tanah.
Kepala Sekolah Smansa Bandung, Tuti Kurniawati mengapresiasi solidaritas dan dukungan dari warga Dago Elos yang dinilai menguatkan perjuangan bersama. Ia pun hingga kini memastikan agar proses layanan pendidikan berjalan dengan baik. Selain itu, Arief Budiman selaku salah satu alumni Smansa Bandung menegaskan bahwa ia optimis gedung SMAN 1 Bandung tidak akan digusur karena gugatan yang diajukan mengenai pembatalan sertifikat hak milik. Saat ini, proses banding sedang dipersiapkan oleh pihak biro hukum Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pihak alumni juga berencana mengajukan surat keberatan terhadap putusan pada sidang di PTUN Bandung kamis lalu.
Meski ruang untuk mencari ilmu terancam dirampas, kegiatan belajar mengajar di Smansa masih berjalan seperti biasa.