Oleh: Nurul Rafeequa
Foto: Istimewa
Rambut merah berjambul, muka bulat imut berpipi merah dan selalu penuh pertanyaan, ingat sama karakter yang satu ini?
Siapa lagi yang punya ciri-ciri seperti itu selain Tintin si wartawan muda pemberani yang selalu penasaran sama banyak hal yang dijumpainya. Buat temen-temen yang mungkin belum ngalamin jamannya tintin, dulu dia akrab banget sama kita lewat komik dan serial kartunnya yang diputar TV swasta. Kini lelaki berjambul ini balik lagi ngajakin kita berpetualang dalam film layar lebarnya yang berjudul The Adventures of Tintin: The Secret of the Unicorn.
Berbeda dengan seri klasik dari Tintin, Steven Spielberg, Sang sutradara pemenang Oscar itu ingin menciptakan nuansa petualangan yang baru dengan efek animasi hasil teknologi super canggih yang dikenal dengan Mo-cap (motion capture) atau performance capture yang mengagumkan hasil ramuan weta digital milik sang produser Peter Jackson.
Petualangan dimulai ketika Tintin (Jamie Bell) yang sedang berbelanja di pasar bersama anjing setianya yang cerdas dan menggemaskan, Snowy menemukan suatu model kapal yang dinamakan The Unicorn dan akhirnya membelinya. Tapi bukan hanya Tintin, Ivan Ivanovitch Sakharine (Daniel Craig) juga sedang memburu menginginkan model kapal tersebut.
Perdebatan sengit pun terjadi antara Sakharine dan Tintin yang tidak ingin menjualnya. Tak kalah akal Sakharine akhirnya mencuri kapal itu. Mengamati Sakharine yang sangat menginginkan model kapal tersebut, rasa penasaran Tintin sebagai jurnalisnya muncul ketika melihat Sakhrarine yang sangat antusias dengan kapal itu, ia pun ingin menggali informasi karena dianggap bisa jadi bahan berita yang bagus.
Belum lagi menyelesaikan beritanya, Tintin diculik oleh Sakharine karena ada satu komponen kapal yang hilang dan Tintin dianggap telah menyembunyikannya. Di tengah penculikan tersebut Tintin bertemu dengan Kapten Haddock (Andi Serkis) yang akhirnya membantunya memecahkan misteri dibalik The Unicorn tersebut.
Alur yang dinamis dengan segala setting tempat dan lelucon konyol yang dibiarkan tetap klasik dari Thompson dan Thomson (Simon Pegg dan Nick Frost)., polisi detektif kembar yang menyertai perjalanan Tintin, menambah keseruan film ini. Bahkan bagi penggemar berat komik Tintin tentu menonton film ini adalah pengalaman yang berbeda, Dari segi jalan ceritanya saja, Spielberg menyajikan persepsi berbeda dengan menyajikan trilogi komik Tintin karya Herge ini ( The Crab with the Golden Claws , The Secret of the Unicorn, dan Red Rackham’s Treasure) menjadi satu alur cerita yang berjalinan. Belum lagi sensasi luar biasa dari teknologi Mo-Cap yang membuat kita dapat melihat detil yang sangat mengesankan, hembusan angin di rambut, berbagai ekspresi raut muka, percikan air semuanya memberikan reaksi yang nyata. Menonton dengan mode 3D tentunya akan lebih menggali sensasi yang ditawarkan film ini
So, “How’s your thirst for adventure, guys?” , grab your popcorn, and lets find out!