Proses penyuntikan vaksin yang dilakukan di Gedung Student Center, Unisba Tamansari nomor 1, pada Kamis (8/4).(Ifsani/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Universitas Islam Bandung (Unisba) melaksanakan vaksinasi Covid 19 untuk tenaga kependidikan (tendik) dan dosen Unisba. Wakil Rektor (Warek) II, Atih Rohaeti menjelaskan penyelenggaraan vaksinasi akan dilakukan selama dua hari. Tahap satu pada Kamis, (8/4) tahap dua pada Jumat (9/4) di lingkungan kampus Unisba. Vaksin tersebut disalurkan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung secara gratis.
Saat ditemui oleh Suara Mahasiswa, Koordinator Lapangan (Korlap) vaksinasi Covid 19, Dony Septriana mengatakan dalam pelaksanaan vaksinasi dibuat sistem pembagian waktu untuk menghindari penumpukan pasien. “Dalam 1 jam hanya memiliki kapasitas menampung 50 pasien.” Tuturnya.
Ia menjelaskan ada beberapa tahapan yang harus dilewati oleh pasien sebelum disuntikan vaksin. Tahapan tersebut diantaranya tahapan administrasi, pemeriksaan kesehatan, screening kesehatan, Penyuntikan vaksin dan Observasi. Tahapan ini dilakukan agar dokter dapat memastikan bahwa kondisi kesehatan pasien baik untuk menerima vaksin.
“Ada kuesioner untuk memeriksa kesehatan mereka, kalau lolos screening langsung dilanjutkan ke meja vaksinasi, kalau tidak akan diarahkan apakah akan ditunda karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan atau pasien tidak layak divaksin karena suatu penyakit sehingga tidak memungkinkan untuk menerima vaksin,” jelasnya.
Jika pasien mengalami penundaan karena masalah kesehatan maka akan diarahkan ke klinik untuk mendapatkan layanan kesehatan. Kemudian pasca penyuntikan pasien akan diobservasi selama 30 menit untuk mengidentifikasi gejala yang timbul. Jika tidak terdapat gejala maka pasien akan menerima sertifikat vaksinasi tahap satu.
Salah satu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Asep Dudi mengatakan pada awalnya sempat merasa ragu untuk melakukan vaksinasi karena informasi yang berseliweran. Namun ia terus menyaring setiap informasi yang ada dengan lebih rasional.
“Apa lagi kita ada fakultas kedokteran dan ada dokter yang terlibat menjadi satgas covid, jadi kita di grup juga ada konsultasi Insya Allah aman. Kalau sudah ada pernyataan begitu aman secara medis halal secara agama.” ungkapnya.
Reporter: Ifsani Ehsan & Fahriza Wiratama
Penulis: Sophia Latamaniskha
Editor: Ifsani Ehsan