Kegiatan rutin komunitas Unisba Archery yang diselenggarakan di Lapang Voli Unisba, Jalan Tamansari No. 1 Kota Bandung pada Jumat (22/11/2019). (Aryana Catur/ SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Aktivitas mahasiswa Unisba semakin diramaikan dengan adanya komunitas baru, yakni komunitas Unisba Archery. Salah satu pendiri dari komunitas Unisba Archery, Rivid Huaida menjelaskan terbentuknya komunitas ini berawal dari ajakan beberapa rekannya dua tahun lalu.
“Kita bertiga sama satu kakak tingkat yang sekarang sudah lulus, berwacana bikin komunitas ini di Unisba,” ucapnya ketika ditemui di Taman Volly Unisba, Jalan Tamansari No. 1 pada Jumat (22/11).
Rivid mengatakan komunitas ini awalnya hanya sebatas wacana, dan terealisasi sejak tahun lalu. Setelahnya, Rivid bersama beberapa rekan lainnya mulai mencari anggota-anggota baru dan mulai mengagendakan perkumpulan juga latihan bersama di luar kampus.
Mulai Agustus tahun ini, pembentukan perkumpulan pun semakin diperkuat dengan adanya ajakan bekerja sama dari Unisba Inspiratif yang juga merupakan komunitas di Unisba. Melalui program Sapa Dagri, Unisba Archery dibantu Unisba Inspiratif melakukan pengajuan legalitas agar komunitas mereka diakui keberadaannya. Setelahnya kedua komunitas itu bersama dengan BEMU, LDKM Al-Asy’ari, serta Bompai melakukan kerja sama dalam menghidupkan komunitas ini.
Adapun menurut Rivid, pembagian tugas dilakukan sebagai berikut: Unisba Inspiratif sebagai konseptor, Unisba Archery sebagai eksekutor, Bompai dan LDKM Al-Asy’ari sebagai pihak yang mengurus media partner, serta BEMU turut membantu dalam perizinan.
Perihal perizinan tempat berlatih di Unisba, kata Rivid, masih memerlukan bantuan BEMU karena Unisba Archery yang masih berbentuk komunitas sehingga tidak bisa membuat surat pengajuan langsung ke Kepala Bagian Umum (Kabagum). Selain terkendala tempat latihan, Rivid juga memaparkan saat ini kesulitan mendapatkan anggota tetap dan peralatan.
“Kita ingin independen jadi UKM tapi anggota juga masih datang dan pergi, tiap pertemuan selalu ketemu orang baru. Peralatan juga masih punya masing-masing dan mengandalkan uang infak untuk membelinya. Sekarang juga masih belum ada pelatih, masih mengandalkan tiga orang anggota yang paham panahan,” tutupnya.
Perihal keinginan Unisba Archery menjadi UKM, Menteri Dalam Negeri, Bijaktama Syahasal memberikan tanggapannya. Menurutnya BEMU menyambut baik bila komunitas tersebut memang ingin menjadi UKM, dan tentunya akan dibantu dalam prosesnya. Namun, komunitas tersebut terlebih dulu harus memenuhi prosedur sesuai dengan yang tertera dalam PDPRT KBMU.
Reporter: Tazkia Fadhiilah & Eriza Reziana
Penulis: Shella Mellinia Salsabila
Editor: Puspa Elissa Putri