Foto: dokumentasi Suara Mahasiswa
Suaramahasiswa.info, Unisba – Audiensi yang dilakukan mahasiswa dan rektorat pada Rabu (04/10) lalu pada Senin (23/10) akhirnya dijawab oleh rektorat. Rektor Unisba Edi Setiadi hanya menggelar pertemuan dengan pihak BEMU dan DAMU. Presma Unisba Muhran Fauzi mengatakan terhitung hanya empat poin yang kala itu dibicarakan oleh para pihak. “Intinya kami membicarakan terkait parkiran, fasilitas kelas, SKS non akademik dan SK berkerudung. Sarana prasarana lah,”ungkap Muhram saat ditemui pada Selasa (25/10).
Muhram mengatakan dalam pertemuan, secara teknis rektorat belum memberikan solusi terkait aduan mahasiswa ini. Menurutnya sejauh ini pihak kampus baru berusaha melakukan rapat dengan pimpinan dan yayasan. “Kami sendiri akan berusaha mengecek setiap bagian dalam proses follow up aduan mahasiswa ini,” ungkapnya.
Namun, ia menceritakan jika Edi sempat memaparkan rencana rektorat menyewa gedung di Kosambi. Gedung ini merupakan solusi yang ditawarkan untuk permasalahan kelas dan parkir. Tamansari 24 sendiri menurut muhram, Unisba belum membangunnya karena beberapa orang tim add hoc pemkot belum menandatangani Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Mengenai SKS non akademik muhram menceritakan mulanya rektor sulit untuk menerima usulan ini. Namun, peningkatan girah berorganisasi dan pendidikan soft skill yang juga harus dimiliki, membuat rektor akhirnya mengerti. “Kami meminta untuk bisa mempresentasikan pada setiap dekan fakultas terkait hal ini,” jelasnya.
Bahasan lainnya yang diceritakan Muhram, yakni mengenai transparansi. Ia mengatakan pada pertemuan itu, dirinya hanya meminta izin agar dapat memperoleh data pada bagian-bagian yang bersangkutan. Namun, dalam penuturannya belum jelas data yang diminta akan diberikan atau tidak. Tambahan lainnya yakni mengenai SK berkerudung yang dijanjikan akan ada proses sosialisai.
Ditanya mengenai solusi, bentuk konkrit dan jaminan permasalahan yang diadukan mahasiswa, muhram hanya mengatakan akan ada pertemuan lanjutan. “Kami akan melakukan riset dulu selama tiga minggu apa dibagian-bagian ini memang mem-follow up atau tidak. Setelah itu baru kita adakan lagi pertemuan,” tungkasnya. (Ressy/SM)