
Mimbar bebas calon presiden mahasiswa (presma) dan wakil presma unisba, Kamal Rahmatullah dan Muhammad Setyadiharja di Gedung Ahmad Saddali Kampus I Unisba pada Senin, (17/2). (Foto: Alfira Putri Marcheliana Idris/SM).
Suaramahasiswa.info, unisba— Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Bandung (BEMU) membuka rekrutmen pengurus periode 2025-2026 sejak satu bulan yang lalu tepatnya, pada Jumat, (7/3) hingga Minggu, (16/4). Pendaftaran telah diperpanjang hingga dua kali yaitu pada Minggu (23/3)-Kamis (3/4) dan Jumat, (11/4)-Selasa, (15/4). Hal ini karena pendaftar belum mencapai target yang diinginkan.
Suara Mahasiswa telah berupaya menghubungi Kamal Rahmatullah selaku Presiden Mahasiswa (Presma). Namun hingga tulisan ini terbit, ia tidak memberi jawaban.
Sementara itu, Wakil Presma (Wapresma) Muhammad Setyadiharja menjelaskan bahwa sekitar 20 orang telah mendaftar pada Sabtu (12/4). Jumlah pendaftar tersebut tidak memenuhi target yang diinginkan yaitu sekitar 30 lebih orang.
“Untuk jumlah sekarang yang mendaftar ada sekitar 18 orang, terakhir tuh 18 tapi saya belum lihat lagi datanya, kisaran ada 20 orangan. Ada dari Fakultas Teknik, dari Fakultas Ekonomi, Syariah, lalu dari Psikologi ada, dari Dakwah,” ucapnya.
Pada hari Senin, (14/4), Suara Mahasiswa telah menghubungi Setyadiharja untuk meminta kepastian data pendaftar pengurus BEMU terbaru. Akan tetapi dia tidak memberikan jawaban.
Setyadiharja mengatakan bahwa salah satu syarat mahasiswa mencalonkan diri sebagai pengurus BEMU tidak boleh memiliki jabatan di Organisasi Mahasiswa (Ormawa) lain. Akibatnya, banyak mahasiswa yang ingin mendaftar terkendala karena masa periodisasinya bertabrakan dengan perekrutan ini.
Padahal dia dan Kamal merasa telah mempersiapkan perekrutan dengan baik serta telah disusun sejak lama. Ia pun berharap mahasiswa yang akan menjadi anggota BEMU memiliki komitmen untuk bertahan.
“BEMU itu bukan organisasi profit ya, organisasi non-profit, jadi BEMU hanya memberikan pembelajaran seperti itu di dalamnya, pembelajaran dan pengalaman jadi, menurut saya komitmen jadi pengurus BEMU saja itu sudah cukup. Tidak perlu bisa ini bisa itu, tidak perlu, komitmen aja komitmen menurut saya sudah cukup,” ucapnya pada Sabtu, (12/4).
Di samping itu, tahapan perekrutan pengurus BEMU, dimulai dari pengisian google formulir (gform), lalu ada tahap screening untuk mengecek berkas yang sudah dikumpulkan. Selanjutnya, tahap terakhir yakni pengumuman bagi mahasiswa yang lolos dan tidak, serta akan langsung masuk ke kementerian yang sudah disesuaikan.
Selanjutnya Setyadiharja mengatakan bahwa akan ada dua kementerian yang digabung menjadi satu. Kementerian tersebut yaitu Kementerian Keagamaan dengan Kementerian Pendidikan.
Tanggapan DAMU dan BEMF Terkait Perekrutan BEMU
Menanggapi perekrutan BEMU tersebut, Fungsionaris Ketua Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) Restu Baihaqi Firdaus mengungkapkan bahwa Presma dan Wapresma sudah gencar mempromosikan perekrutan ini. Akan tetapi, minat mahasiswa untuk mendaftar kurang.
“Mungkin kurangnya peminat terkait organisasi ini, sama sebenarnya dari BEMU ini sudah gencar ya terkait ayo masuk BEMU, ayo daftar di BEMU ke BEM Fakultas (BEMF) juga,” jelas Restu pada Sabtu, (12/4).
Selaras dengan Restu, Ketua BEMF Ilmu Komunikasi (BEM Fikom) Muhammad Ardaffa Satibi dan Ketua BEMF Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (BEM FMIPA) Kesya Almaira Syifaa menilai bahwa sebagian besar mahasiswa saat ini tidak lagi berminat untuk bergabung organisasi.
Padahal, Ardaffa sangat senang jika ada yang mewakilkan dari Fakultasnya untuk mengabdi ke BEMU. Namun keinginan tersebut tidak menghasilkan karena terbukti dengan tidak adanya mahasiswa yang meminta surat rekomendasi untuk mendaftar BEMU.
“Kita sangat mendukung dan juga mendorong temen-temen Fikom atau pun memang anggota dari BEMF ingin naik ke ataupun terjun langsung di BEMU dipersilahkan dan sangat terbuka untuk BEM Fikom untuk temen-temen Fikom,” jelasnya pada Kamis (10/4).
Namun berbeda dengan Ketua BEMF Dakwah dan BEMF Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB), mereka memandang bahwa seharusnya BEMU lebih gencar lagi dalam mensosialisasikan informasi perekrutan secara langsung. Mereka pun belum mengeluarkan surat rekomendasi untuk mahasiswa yang ingin bergabung dengan BEMU dalam Fakultasnya.
“Kalau yang surat rekomendasi itu yang naik ke BEMU gitu ya, yang naik ke BEMU itu kemarin sempat ada satu orang gitu dari Ekonomi sendiri yang ingin melanjutkan organisasi di BEMU, cuman sampai saat ini, orang itu belum ada kabar lagi lah gitu, sudah sama saya di follow up juga masih belum menjawab gitu berarti ya belum ada,” ujar Salman Alfarizi selaku Ketua BEMF Ekonomi dan Bisnis pada Jumat, (11/4).
Ketua BEMF Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Ariansyah Nur Fauzi, memandang oprec BEMU saat ini masih banyak yang perlu diperbaiki. Seperti penyebaran informasi yang harus ditekankan pada setiap Fakultas supaya mahasiswa mau bergabung ke dalam kabinetnya.
Ariansyah ungkap bahwa mahasiswa FTK belum ada yang mendaftar di BEMU. “Nah kebetulan kalo dari Tarbiyah sendiri jujur dari pribadi aku juga itu sudah menekankan gitu ya, orang-orang yang kemudian untuk mengikuti kabinet, mengikuti periode kabinet yang sekarang gitu di BEMU,” jelasnya pada Kamis, (10/4).
Di sisi lain, Wakil Ketua BEMF Kedokteran Muhammad Aliya Firdaus juga memandang bahwa penyebaran informasi perekrutan masih belum merata. Bahkan dirinya mengatakan bahwa tidak ada koordinasi dari BEMU ke BEMF Kedokteran terkait perekrutan tersebut. Oleh karena itu, hingga saat ini mereka belum mengirim surat rekomendasi ke BEMU siapa saja yang akan masuk ke dalam kabinet saat ini.
“Ya untuk sampai periode kemarin, ini belum ada surat untuk mengirimkan delegasi atau rekomendasi anggota BEMF Kedokteran, siapa yang direkomendasikan untuk mendaftar atau gabung join di BEMU,” ungkapnya pada Senin, (14/4).
Terakhir, Ketua BEM Psikologi Muhammad Tegar Hilmi, menilai bahwa BEMU tidak mempromosikan perekrutan secara langsung seperti pamflet yang ditempel pada mading. Meskipun begitu ia mengeluarkan surat rekomendasi untuk tiga mahasiswa fakultas psikologi yang ingin mendaftar di kepengurusan BEMU periode saat ini.
“Nah setelah melewati tahap itu, beliau berhak untuk naik ke ranah screening BEMU itu satu orang, dua orang lainnya itu dikarenakan bekas dari BEMU periode kemarin dan kualitas kerjanya juga sudah dilihat oleh saya sendiri, jadinya saya langsung mengeluarkan surat rekomendasi untuk dua orang tersebut yang sebelumnya BEMU. Jadi, sudah ada total tiga orang,” ungkapnya pada Kamis, (10/4).
Di sisi lain, Suara Mahasiswa telah berupaya menghubungi BEM Fakultas lainnya, yaitu Hukum, Teknik, dan Syariah. Namun, hingga tulisan ini terbit mereka tidak memberi jawaban.
Reporter: Violetta Kahyang Lestari Fauzi/SM & Dandi Pangestu Rusyanadi/SM
Penulis: Dandi Pangestu Rusyanadi/SM
Editor: Sopia Nopita/SM