Suasana Mahasisawa yang Tampak Memasuki Gerbang Utama Universitas Islam Bandung (Unisba). (Foto: Melani Sri Intan/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba– Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Islam Bandung (Unisba) mengadakan Open Recruitment (Oprec, Red) volunteer untuk mahasiswa Unisba angkatan 2021 dan 2022 pada Selasa hingga Senin (11-24/07). Informasi tersebut diunggah pada akun Instagram @satgasppks_unisba pada Selasa (11/07). Alasan utama dibukanya rekrutmen ini adalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Satgas PPKS Unisba.
Ketua Satgas PPKS Unisba, Dian Andriasari mengatakan bahwa anggota Satgas PPKS Unisba saat ini, baik mahasiswa maupun dosen sibuk dengan urusannya masing-masing. Hal ini yang menyebabkan tugas dan fungsi Satgas PPKS Unisba tidak berjalan dengan maksimal. “Satgas (PPKS, Red) tidak bekerja salah satunya karena SDM, dan kalau ditelusuri lagi kesalahan siapa ya jelas ini kesalahan Panitia Seleksi (Pansel) yang meluluskan mahasiswa tingkat akhir,” jelas Dian.
Dalam hal ini, ada tiga kualifikasi yang harus dipenuhi oleh pendaftar. Di antaranya, mahasiswa aktif Unisba angkatan 2021 dan 2022, memiliki pengetahuan tentang persoalan-persoalan kekerasan seksual dan aspek perlindungan hukum, serta memiliki kepedulian terhadap isu-isu perempuan dan kekerasan.
Dengan kualifikasi tersebut, volunteer ini akan bertugas untuk mendukung dan menopang seluruh program kerja Satgas PPKS, khususnya pada fungsi pencegahan yaitu melakukan edukasi dan sosialisasi. “Jadi selain memiliki wawasan dan pengetahuan, kita juga mencari mahasiswa yang bisa melakukan kampanye publik, kreatif, dan bisa menguasai perkembangan digital,” lanjut Dian.
Menurutnya, alur seleksi yang harus dilalui yaitu pengisian data diri dalam formulir dalam jaringan (daring), seleksi administrasi, dan wawancara. Adapun, terkait mahasiswa yang lulus akan diumumkan melalui akun instagram Satgas PPKS Unisba. Nantinya para volunteer akan berkegiatan selama enam hingga dua belas bulan tergantung pada penilaian tim satgas dan keinginan mahasiswa itu sendiri.
Dian mengatakan jika kendala yang dihadapi adalah sosialisasi yang masih belum optimal dan hanya melalui satu media sosial saja. Oleh karena itu, ia berharap agar seluruh mahasiswa khususnya Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang ada di Unisba dapat membantu untuk mensosialisasikan hal tersebut.
Salah satu Mahasiswa Fakultas Syariah angkatan 2021 yang sudah mendaftar Oprec, Aldini Ila Hidayati menuturkan jika dirinya mengetahui informasi tersebut dari Instagram Satgas PPKS. Ia menilai jika rekrutmen ini bisa menjadi peluang mahasiswa serta wadah untuk melatih memecahkan masalah.
“Disamping ingin membantu korban kekerasan seksual saya juga ingin menambah pengalaman baru dan belajar problem solving melalui kasus-kasus yang ada,” tutur Aldini pada Senin, (17/07).
Selain Aldini, Ayuni Yasmin Adianti Suharta sebagai Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2021 merasa senang adanya Oprec tersebut. Menurutnya, dengan menjadi volunteer Satgas PPKS bisa menerapkan teori yang sudah dipelajarinya di Fakultas Psikologi.
“Menurut saya karena kekerasan seksual erat kaitannya dengan mental seseorang, jadi saya sebagai mahasiswa jurusan psikologi ingin membantu para korban serta ingin memperdalam dan menerapkan ilmu yang sudah saya pelajari,” ungkapnya pada Senin, (17/07).
Reporter: Melani Sri Intan/SM
Editor: Syifa Khoirunnisa/SM