Suaramahasiswa.info, Unisba– Fenomena alam seperti, banjir, longsor dan pergerakan Sesar Lembang belakangan menjadi momok di mata masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya. Universitas Islam Bandung (Unisba) sendiri telah menyiapkan beberapa sarpras mitigasi bencana, seperti jalur evakuasi, titik berkumpul (assembly point), Alat Pemadam Api Ringan (APAR),dan hidran. Namun, hal tersebut dinilai belum cukup untuk mengurangi resiko pasca bencana.
Menanggapi hal tersebut, salah satu dosen Perencanaan Wilayah Kota (PWK) Unisba, Weishaguna, menjelaskan titik kumpul itu lebih baik menjadi lahan yang terbebas dari penyimpanan barang. Menurutnya, area titik kumpul tidak akan berfungsi dengan baik jika dipakai untuk penyimpanan barang.
“Sebenarnya titik kumpul ini sebaiknya tidak usah digunakan untuk apapun. Dibuat kosong saja. Tetapi memang, ya, kalau pun digunakan, yang dihitung itu selasarnya. Yang harus dihitung itu luasan daya tampung ketika terjadi evakuasi, gitulah. Jadi kalo digunakan, ya kapasitas daya tampungnya akan menurun gitu, ya. Jadi lebih baik untuk titik poin (berkumpul, Red) itu dikosongkan saja,“ katanya saat diwawancarai pada Kamis (11/1).
Ia pun menyarankan Unisba perlu memiliki tiga aspek dalam penerapan mitigasi bencana. Pertama, membuat sistem satuan pelaksana mitigasi bencana. Kedua, membuat Prosedur Operasional Standar (SOP) untuk mengatur kewenangan, peraturan, dan struktur. Ketiga, melengkapi infrastruktur serta membuat simulasi-simulasi bencana.
Di sisi lain, menurut Ilham Afandi selaku Bagian Operasional Mahasiswa Pecinta Alam (Mapenta), Unisba telah memiliki rencana yang baik dengan memiliki fasilitas mitigasi bencana. Tetapi menurutnya, fasilitas mitigasi bencana di Unisba belum maksimal karena masih ada fasilitas yang digunakan untuk lahan parkir.
“Seharusnya di sebuah gedung, kan harus ada titik kumpul untuk mitigasi bencana, misalkan terjadinya bencana gempa, kan harus ada ruang terbuka. Nah, mungkin Unisba harusnya udah nyiapin buat itu, yang mungkin tadinya udah ada, malah dijadiin parkiran,” katanya saat diwawancarai pada Kamis (11/1).
Dengan keadaan mitigasi bencana di Unisba, Weishaguna mengharapkan pihak kampus mengadakan sosialisasi tentang evakuasi bencana kepada mahasiswa saat masa Ta’aruf. Senada dengan Weishaguna, Ilham pun berharap Unisba mengadakan sosialisasi kepada masyarakat kampus supaya tidak panik dan mengerti tentang fasilitas mitigasi yang ada di area kampus saat terjadi bencana.
Reporter: Alfira Putri Marcheliana Idris & Rizki Khisban/Job
Penulis: Rizki Khisban/Job
Editor: Fikri Fadilah/SM