Suaramahasiswa.info, Unisba– Ruang kerja bersama (co-working space) dibutuhkan mahasiswa untuk mengerjakan tugas maupun kegiatan akademik produktif lainnya. Beberapa mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) pun merasa fasilitas tersebut kurang tersedia.
Wawan Hermawan, Kepala Bagian (Kabag) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Yayasan Unisba, menjelaskan fasilitas co-working space di Unisba baru disediakan sejak sekitar 3 sampai 4 tahun lalu. Di samping itu, menurutnya beberapa kantin yang tersedia di Unisba pun disediakan untuk mahasiswa melakukan kegiatan.
“Sebenarnya di kantin juga bisa bebas pakai digunakan untuk co-working space gak dilarang harus beli, seperti di kantin atas, kantin belakang, dan sekitar Unisba,” kata Wawan saat diwawancarai pada Senin (15/01).
Wawan menambahkan jika pihaknya akan menambah co-working space jika Unisba memiliki area yang cukup. “Kita sudah melaksanakan kewajiban dengan menyediakan beberapa titik co-working space, mungkin yang bisa sementara dipasang itu dulu. Kita akan menyediakan kalau ada area yang memungkinkan untuk memasang kursi double untuk belajar,” katanya.
Suara Mahasiswa memantau, terdapat beberapa ruang yang sering digunakan mahasiswa untuk melakukan kerja kolaboratif di kampus utama Unisba. Di antaranya, pelataran Fakultas Psikologi, samping gedung Student Center (SC), lantai lorong-lorong kelas, lantai putih Masjid Al-Asy’ari, dan selasar Gedung H. Ahmad Sadali (Akuarium, Red).
Meski begitu, beberapa mahasiswa masih merasa jika ruang-ruang yang tersedia kurang cukup. Salah satunya mahasiswa Fakultas Dakwah angkatan 2023, Ademila Amelia, yang merasa kesulitan mencari co-working space di lingkungan kampus.
“Menurut aku co-working space di Unisa masih sedikit ya masih kurang banget, jadi suka kesulitan mencari tempatnya, mungkin memang karena sempit juga,” tutur Ademila pada Rabu (10/1).
Senada dengan hal tersebut, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) angkatan 2023, Fariha Salma Anabila, merasa penyediaan co-working space di Unisba masih kurang karena minim titik sambungan terminal listrik. “Menurut aku co-working space di unisba masih kurang, ya, soalnya nggak ada yang benar-benar nyaman dan tidak semua titik ada stop kontaknya (Terminal listrik, Red),” katanya pada Rabu (10/1).
Selain di kampus Tamansari, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) angkatan 2023, Yogi Andrian, pun mengeluhkan kurangnya co-working space di Gedung Ranggagading. Menurutnya, jumlah co-working space di Gedung Fakultas MIPA dapat dihitung jari.
Reporter: Neisa Berriela Mumtazah & Linda Pujiyanti/Job
Penulis: Linda Pujiyanti/Job
Editor: Melani Sri Intan/SM