
- Hartono tengah menjelaskan satgas Kawasan Bebas Asap Rokok (KBAR) pada Kamis (31/10/2019) di ruang Kamtiber Jalan Tamansari no.2 Kota Bandung. (Fahriza Wiratama/ SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Sudah satu tahun sejak Surat Keputusan (SK) Rektor Unisba mengenai Pembentukan dan Pengangkatan Satuan (Satgas-KBAR) berjalan. Kasie Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan (Kamtiber) Hartono mengatakan, fungsi Satgas berjalan sebagaimana mestinya. Hanya saja dirinya menyayangkan tidak ada keterlibatan mahasiswa, padahal dalam SK Rektor, lembaga mahasiswa juga harus menjadi anggota Satgas.
Dalam SK Rektor Nomor : 205/L.05/SK/Rek/XII/2018 Dewan Amanat Mahasiswa (DAM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Resimen Mahasiswa (Menwa) semestinya masuk kedalam anggota tim Satgas koordinator wilayah Tamansari 1. Sedangkan DAMF atau BEMF masuk dalam anggota tim Satgas fakultas dan Program Studi (Prodi) masing-masing.
Hal ini ditanggapi Komisi A DAMU, Zaenal Arifin yang merasa tidak ada kejelasan terkait kawasan yang bisa digunakan sebagai area smoking. DAMU merasa dalam keterlibatan lembaga mahasiswa dalam Satgas KBAR, mesti ada obrolan terlebih dahulu. “Katanya area smoking ada dibelakang parkir dekat student center, tapi masih belum jelas. Kemarin coba di follow up terkait lokasi smoking area nya itu baru satu di belakang KOPMA yang disediakan dan difasilitasi oleh warek dua,“ ucapnya pada Kamis (31/10).
Hadirnya Satgas menurut Zaenal memang memiliki pengaruh diawal pemberlakuan KBAR saja. Ia menuturkan, treatmen awal ketika ada Satgas memunculkan kebudayaan baru, tidak ada perokok di area ruang public seperti pelataran Gedung Aquarium, dan Tangga Batu. Tetapi dalam kelanjutannya hingga sekarang masih ada yang melanggar dan merokok sembunyi – sembunyi.
Hal yang sama di ungkapkan Hartono, meski jadwal pengawasan oleh Satgas telah diberlakukan tapi tetap saja banyak mahasiswa yang merokok di area tertentu secara sembunyi – sembunyi. Meski begitu, ia merasa perubahan tetap saja dirasakan semenjak berlakunya KBAR dan Satgar bertugas. Misalnya, area ruang public yang kini bersih dari kegiatan merokok.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 2018 Irma Fadhilah merasa jika Satgas setahun ini kurang efektif karena wewenang yang dirasa kurang. Ia merasa lebih efektif jika dosen yang menjadi Satgas.”Kan kalau sama dosen jadi lebih segan. Dia (yang merokok) kan jadi takut dilaporin ke dosen fakultasnya, supaya ada efeknya. Kalau enggak, sekarang ditegur besoknya ngerokok lagi,“ tutur Irma.
Reporter: Verticallya Yuri
Penulis: Verticallya Yuri
Editor: Puspa Elissa Putri