
Suasana kongres KBMU 2023-2024 di Kampus II Unisba pada Rabu, (26/2). Kursi undangan sepi dan lebih banyak diisi oleh panitia penyelenggara acara. (Foto: Siska Vania/Job).
Suaramahasiswa.info, unisba— Kongres Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Islam Bandung (KBMU) periode 2023-2024 telah digelar secara tatap muka di Gedung Aula Kampus ll Unisba, Jl. Kebon Pisang, Ciburial, Kabupaten Bandung pada Hari Selasa hingga Rabu (25-26/02). Acara ini sempat alami keterlambatan hingga minim partisipan yang hadir.
Wakil Rektor III Unisba, Amrullah Hayatudin mengatakan bahwa Kongres seharusnya diadakan pada Desember tahun lalu. Namun ia akui mendukung acara ini karena menurutnya lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali dilaksanakan.
“(Kongres, Red) telatnya udah terlalu, kan seharusnya Desember itu sudah ini (Kongres, Red) kalau secara itu (timeline, Red). Ya tadi, better late. lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Maka kita support (dukung, Red),” Ujarnya pada Selasa (25/02)
Berjalannya Acara Kongres 2023-2024
Berdasarkan pantauan Suara Mahasiswa, pelaksanaan kongres hari pertama dibuka pada Selasa (25/02) sekitar pukul 12.00 WIB hingga pukul 20.20 WIB. Berdasarkan susunan acara, kegiatan hari pertama seharusnya dimulai pada pukul 08.00 dan selesai pukul 17.00 WIB. Sidang pun berlanjut di keesokan harinya pukul 08.00 WIB hingga sekitar pukul 10.00 WIB pada Rabu (26/02).
Joenathan Antonieo Nurdin selaku Ketua Pelaksana Kongres kali ini menuturkan bahwa Kongres hari pertama mengalami keterlambatan karena adanya miskomunikasi antar panitia. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut atas hal tersebut. “Keterlambatan waktu itu miskomunikasi antara panitia itu aja.” Jelas Joenathan pada Selasa (25/2).
Sementara itu, dalam surat undangan tertera bahwa acara kongres hanya di Selasa (25/2). Sedangkan susunan acara dibuat hingga Rabu (26/2). Ketua DAMU, Muhammad Hanif Musyaffa menjelaskan hal tersebut karena susunan acara digunakan untuk dispensasi panitia. Diketahui bahwa undangan untuk hari ke dua pun terlambat disampaikan karena kekeliruan pihak DAMU.
“Kalau misalnya buat undangan, ya memang itu memang kesalahan dari kita tidak menyebarkannya kembali lah gitu di grup DAMF (Dewan Amanat Mahasiswa Fakultas, Red) ataupun LKM (Lembaga Kegiatan Mahasiswa, Red). Dan terkesan telat gitu, tapi kan untuk teman-teman LKM mungkin yang pertama. Teman-teman LKM ini kemarin tuh, Ada beberapa yang di sini. Dan yang meminta pending pun pada akhirnya teman-teman LKM gitu sampai pagi.” Jelasnya pada Rabu, (26/2).
Di sisi lain, menurut Joenathan bahwa minimnya partisipasi peserta dalam Kongres tidak menjadi masalah. Hal tersebut karena sebelumnya ia sudah mengoordinasikan acara tersebut.
“Ketika melihat peserta kongres ini sedikit, ya, tidak masalah karena kan dari awal yang penting ada koordinasi kepada saya dan ada konfirmasi,” ujarnya.
Hanif menegaskan bahwa acara telah berjalan sesuai prosedur yang telah disepakati oleh quorum. Prosedur tersebut yaitu sidang yang awalnya tidak memenuhi quorum maka akan dipending dua kali lima belas menit dan akan dilanjut setelahnya.
Tanggapan dari Beberapa Ormawa yang Hadir
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Dakwah, Shofwan Hakim A mengatakan bahwa kongres seharusnya diundur dan dilaksanakan terlebih dahulu Kongres Luar Biasa untuk memilih pejabat sementara di BEMU berdasarkan Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga dan Statuta Unisba. Ia pun menilai perkembangan DAMU dan BEMU hanya sekedar formalitas.
“Saya lihat progress dari DAMU dan BEMU (BEM Unisba, Red)-nya hari ini juga menurut saya hanya cukup sekedar formalitas, bukan untuk evaluasian di periode depan,” Tutur Shofwan pada Selasa (25/2).
Maka dari itu, ia tidak berharap banyak karena terlalu banyak kesalahan yang ditoleransi. Menurutnya, pihak penyelenggara memandang hal krusial seperti itu menjadi biasa saja.
Berbeda dengan Shofwan, Ketua BEM Psikologi yaitu Muhammad Tegar Hilmi ucap bahwa keterlambatan acara merupakan hal yang wajar karena setiap orang memiliki kesibukan masing-masing. Namun ia menyayangkan perwakilan BEMF lainnya tidak hadir untuk memberikan evaluasi.
“Disayangkannya para Ketua BEMF lain tidak hadir, karena seharusnya kita memberikan evaluasi sebanyak mungkin untuk kabinet baru nantinya kedepannya seperti apa.” Pungkas Tegar saat diwawancarai pada Rabu, (27/2).
Ia berharap pihak penyelenggara dapat menekankan undangan untuk hadir dalam kongres. Hal tersebut karena Tegar memandang bila tidak ada evaluasi dari KBMU maka tidak ada masukan yang berarti.
Sama halnya dengan Tegar, Hanif berharap adanya peningkatan kesadaran dan partisipasi dari KBMU dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Ia menilai seharusnya organisasi mahasiswa dapat berkolaborasi tidak hanya pada permasalahan Pemira saja namun juga saat pelaksanaan program kerja atau aktivitas kerja.
Di sisi lain, Joenathan berharap ke depannya kongres dapat berjalan lancar seperti kongres kali ini. Ia pun menekankan agar Ketua Pelaksana selanjutnya dapat lebih memerhatikan panitia dalam kesehatan fisik dan mental.
“Harapan saya untuk kongres selanjutnya, ya, tetap bertahan lah seperti saat ini, berjalan dengan lancar, sukses selalu, dan harapan saya untuk ketua pelaksana selanjutnya bisa aware terhadap anggotanya, mulai dari kesehatan mental dan fisik, yang saya utamakan adalah kesehatan.” ucap Jonathan.
Reporter: Violetta Kahyang Lestari Fauzi/Job, Siska Vania/Job, Sopia Nopita/SM
Penulis: Siska Vania/SM
Editor: Syifa Khoirunnisa/SM