Suasana kongres Keluarga Besar Mahasiswa Unisba (KBMU) yang dilaksanakan melalui dalam jaringan (daring), pada Jumat (25/9/2020). Jalannya kongres tidak efektif dikarenakan forum kurang menyuarakan pendapatnya. (Foto: Ifsani Ehsan Fachrezi/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Sidang kongres Keluarga Besar Mahasiswa Unisba (KBMU) dilaksanakan melalui dalam jaringan (daring), pada Jumat (25/9). Ketua Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) Novanda Jessa, kongres berjalan kurang efektif, sebab peserta forum kurang interaktif. Ia memaparkan jalannya kongres membutuhkan partisipasi aktif dari forum karena hasil keputusan akan menentukan nasib organisasi mahasiswa Unisba.
“Saya inginnya teman-teman yang berpartisipasi dalam kongres bisa lebih interaktif, seperti tagline DAMU,” tuturnya.
Menurut ketua umum Badan Operasional Mentoring Pendidikan Agama Islam (BOMPAI), Krispian Fathan, persiapan kongres dirasa kurang siap dan informasi terkait kongres melalui daring cenderung mendadak. Ia lanjut menjelaskan jika kongres bisa lebih efektif apabila dipersiapkan dengan matang.
“Sekarang demokrasi sedang hilang karena keadaan, tapi hak untuk menginformasikan jangan sampai hilang juga. Maka kesempatan bermusyawarah jangan sampai terlewatkan terutama partisipasi dari tiap utusan dan peninjau,” ungkapnya.
Sidang dihadiri oleh perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas, Dewan Amanat Mahasiswa (DAM) Fakultas, Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Dalam kongres ini akan ditetapkan kepala pemerintahan mahasiswa Unisba secara musyawarah, setelah sebelumnya forum menolak jabatan tertinggi pemerintahan dipegang oleh Pelaksana Tugas (Plt).
Krispian berharap kedepannya DAMU dan BEMU kembali berperan penting dan menjadi poros organisasi mahasiswa Unisba. “Kami berharap, DAMU dan BEMU kembali memiliki taring dalam keorganisasian kampus.” tutupnya.
Reporter: Sophia Latamaniskha
Penulis: Sophia Latamaniskha
Editor: Ifsani Ehsan Fachrezi