
Calon Rektor Unisba periode 2025-2029 sedang memaparkan program kerja untuk empat tahun ke depan di Gedung Hj. Kartimi Kridhoharsojo pada Rabu, (19/02).
Suaramahasiswa,Unisba- Panitia Pemilihan Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar acara Presentasi Program Kerja Calon Rektor di aula utama Unisba, tepatnya di Gedung Hj. Kartimi Kridhoharsojo pada Rabu, (19/02). Acara ini dihadiri oleh Dosen, Tenaga Pendidik, serta mahasiswa yang diwakili oleh Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Ketua Panitia Penyelenggara Pemilihan Rektor (Pilrek) Unisba, Toto Tohir mengatakan, acara ini bertujuan untuk membahas program-program pokok yang akan dilaksanakan oleh calon rektor terpilih yaitu A. Harits Nu’man. Mulanya acara ini akan digelar pada Rabu (12/03) namun dipercepat menjadi Rabu (19/02).
“Awalnya kita memperkirakan akan ada dua atau tiga calon sehingga harus memberi ruang untuk kampanye mensosialisasikan lebih banyak lagi, namun karena hanya ada satu calon akhirnya dipercepat untuk mengefisiensikan waktu,” ucap Toto pada (20/02).
Toto menuturkan, secara garis besar program kerja yang disampaikan untuk memperkuat internal Unisba dan memperluas prestasi eksternal unisba di luar negeri. Beberapa pihak yang hadir dalam acara ini antara lain dosen seluruh fakultas, Tenaga Pendidik (Tendik), dan mahasiswa yang diwakili oleh Dewan Amanat Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa.
Ia pun menilai bahwa peserta yang hadir menyambut secara positif acara ini. “Ya, itu, mereka itu, kritiknya ada, masukannya ada, jadi bagus positif,” lanjutnya.
Berikut beberapa program kerja calon rektor Unisba Tahun 2025-2029.
- Optimalisasi sistem informasi terintegrasi dan infrastruktur Information Technology (IT).
- Diversifikasi sumber pendapatan.
- Pengembangan kurikulum.
- Peningkatan tata kelola islami berbasis risiko dan penjaminan mutu untuk meminimalisir risiko.
- Peningkatan sarana prasarana pembelajaran.
- Peningkatan daya tarik dan reputasi Unisba.
- Pengembangan program internasional.
- Optimalisasi jaringan alumni.
- Peningkatan rekognisi dosen.
- Hubungan dengan dunia industri.
- Penguatan digitalisasi dan e-learning.
- Peningkatan ruhul islam.
- Kerjasama internasional.
- Pengembangan program sertifikasi dan kompetensi
Suara Mahasiswa telah berupaya menghubungi Ketua DAM Unisba pada Rabu (19/02) untuk dimintai tanggapan mengenai program kerja yang telah dipaparkan tersebut. Namun, ia menolak untuk diwawancarai.
Di sisi lain, Presiden Mahasiswa (Presma) Unisba menilai bahwa program kerja yang dipaparkan cukup baik untuk Unisba kedepannya. Namun, ia merasa waktu yang disediakan cukup terbatas sehingga menjadikan diskusi berjalan tidak maksimal.
“Saya rasa program-programnya bagus lah. Cuman kan ini harus perlu kita kuliti. Nah dalam maksud kuliti itu kan, mengupas gagasan itu tidak cukup waktu sejam atau dua jam, karena apa? Ini kan proyeksinya empat tahun,” tuturnya pada (19/02).
Selain itu, Ramdan pun ingin membantah program kerja mengenai apresiasi organisasi yang hanya diberikan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) saja. Ia menginginkan adanya pemotongan anggaran baik Infak Satuan Kredit (ISKS) dan Infak Kuliah Tetap (IKT) bagi mahasiswa yang aktif berorganisasi.
“Dengan kuisioner terkait apresiasi bagi organisasi sebenarnya tadi pengen di bantah si terkait apresiasi organisasi. Karena kan hanya mentok di SKPI yaa, nah kepingin kami itu ada penotongan anggaran baik dari SKS ataupun UKT sebenernya itu sih goalsnya tapi kan kami tidak bisa mendiskusikan secara mendalam. Kenapa? karena kajian kita belum beres kuesioner itu yang isi total dari ormawa yang ada di Unisba itu baru sekitar 100 berarti kan belum setengahnya tuh,” tuturnya pada (19/02).
Tidak hanya itu, Ramdan merasa saat proses diskusi jawaban yang diberikan oleh calon rektor masih normatif. Ia berharap agar calon rektor terpilih dapat memberikan kemajuan bagi Unisba, khususnya dapat mandiri secara ekonomi. Di sisi lain, ia mengatakan bahwa rektor kedepannya jangan menuntut prestasi kepada mahasiswa jika tidak memfasilitasi seluruh kebutuhannya.
Sementara itu, Toto berharap segala rencana program dan tindakan rektor selanjutnya dilandaskan oleh ideologi islam. “Harapan saya itu, ideologi keislaman jangan lepas karena kita didirikan untuk menumbuhkan islam.” Ucapnya.
Reporter: Siska Vania/Job & Sopia Nopita/SM
Penulis: Wiam Fadlul Rahman/Job
Redaktur: Melani Sri Intan/SM