
Kepala Seksie Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Mastur sedang memperlihatkan data mahasiswa yang mengikuti ujian susulan tengah semester ganjil di gedung FEB Jalan Tamansari No. 1 Kota Bandung, pada selasa (12/12/2017). Menurutnya syarat mengikuti ujian susulan yaitu, sakit yang disertai resep dokter, musibah yang harus disertai surat pengantar.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Beberapa fakultas di Universitas Islam Bandung (Unisba) memberlakukan biaya untuk ujian susulan. Salah satunya Fakultas Tarbiyah, menurut Tatang Supriatna selaku Kepala Seksie (Kasie) Akademik, biaya tersebut untuk penggantian kertas ujian. “Biaya yang diambil dari ujian susulan untuk Alat Tulis Kantor (ATK) dan bisa juga untuk sanksinya” ujarnya saat ditemui Selasa (12/12).
Berbeda dengan Fakultas Tarbiyah, Kasie Akademik Fakultas Syariah Maman Suherman memberlakukan biaya tersebut untuk keperluan mahasiswa juga. “Alasan dari dulu diberlakukannya biaya, yaitu untuk mahasiswa juga. Seperti BEM Syari’ah yang membutuhkan fasilitas,” Ungkapnya.
Namun, cerita lain datang dari Fakultas Teknik Program Studi (Prodi) Perencanaan Wilayah dan Kota yang tidak memberi biaya untuk ujian susulan. Ketua Prodi, Ina Helena menerangkan alasan Planologi tidak membebankan biaya saat ujian susulan. “Ujian susulan di Prodi kami tidak mengeluarkan biaya, hanya saja keterangannya harus jelas, mengapa dan kenapa tidak mengikuti ujian,” tegasnya.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Heru Priono berpendapat, tidak menyetujui diberlakukannya biaya untuk ujian susulan. “Saya gak setuju karena kita sudah bayar uang SKS yang mana itu sudah termasuk untuk UAS dan UTS,” tuturnya. (Puspa/Job)