Seorang mahasiswa tengah melintas di koridor lab radio pada Senin (16/3). Terlihat plang tersebut kini telah terbengkalai.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Kabar burung mengenai pembubaran Lab Radio Unisba telah terbukti kebenarannya. Hal ini dikarenakan mengganggu sinyal frekuensi pesawat terbang yang melintas 5km menuju Bandara Husein Sastra Negara. Di lain hal, para pengurus lab masih mendiskusikan kabar ini demi mengusut tuntas rencana pembubaran lab tersebut.
Hingga saat ini, masih ada evaluasi mengenai isu pembubaran tersebut. Ahmad Fadhli (26) selaku laboran Lab Radio mengaku dirinya tidak terbebani akan adanya kabar tersebut. Frekuensi FM yang dapat mengganggu sinyal bandara dapat diganti oleh opsi digital. “Kami tidak perlu mengganti frekuensi dari FM ke AM, tetapi cukup dengan opsi digital.” tuturnya ketika diwawancarai oleh tim Suara Mahasiswa pada Senin(16/3).
Senada dengan yang disampaikan oleh Ahmad Fadhil, Dekan Fikom. O. Hasbiansyah mengungkapkan, bahwa faktor Unisba yang berdekatan dengan bandara membuat hal ini dapat terjadi. Dia pun telah disarankan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (DisKomInfo) agar beralih dari FM ke digital. Sebagai realisasi untuk solusi, beliau tinggal mendiskusikan hal ini kepada Kasie Lab dan Petinggi universitas. “Hanya tinggal berdiskusi dengan Kasie Lab dan petinggi universitas, sehingga Lab Radio tersebut tetap ada,”ujarnya. Beliau juga tak ingin ada dampak negatif terhadap mahasiswa Fikom terutama Mahasiswa semester akhir yang ingin menjalani praktikum.
Ari Hartanto(21) mahasiswa semester akhir yang berasal dari Fikom jurusan Public Relation mengungkapkan pendapatnya bahwa dia sangat menyesali isu pembubaran Lab Radio tersebut. Menurutnya, praktikum di Lab Radio bakal tersendat dan bakat mahasiswa tak akan tersalurkan, terutama bagi mereka yang tertarik dengan dunia Broadcast. “Jangan dong, nanti bakat mahasiswa gak bakal tersalurkan, apalagi buat yang mau praktikum kasihan nanti,” pungkasnya. (Febi/SM)