
Sepuluh tahun sudah Boeing Garuda Indonesia GA 974 mendarat penuh haru biru di tanah kincir angin. Tak salah bila disebut seperti itu, pasalnya pesawat naas tersebut menjadi saksi bisu berpulangnya salah satu tokoh HAM Indonesia. Munir Said Thalib terpakasa harus merelakan nyawa entah karena apa, dan entah dilandasi kebencian macam apa yang ditujukan padanya.
Sempat menjabat menjadi Dewan Kontras, membuat nama Munir semakin melambung tinggi. Pasalnya Ia dengan sukarela memperjuangkan hak bagi orang-orang yang diculik pada era 98. Perjuanganya berbuah pada pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar selepas runtuhnya fasisme Soeharto.
Nuran Fiqalbi mengungkapan kekagumannya pada sosok keturunan Arab ini. Ia mengatakan seorang mahasiswa alangkah baiknya bila meneladani sifat humanis yang tertanam pada diri Munir. “Sifat humanis Munir, memandang sama seluruh individu. Tak membeda-bedakan, baik ia aparat atau rakyat biasa, bila hak nya dilanggar pastilah harus dibela, Nah hal ini lah yang harus mahasiswa teladani darinya,” ucap Presiden Mahasiswa Unisba 2013-2014.
Ingatkah Anda pada janji Kabinet Bersatu jilid 1, pemerintahan SBY ini menjanjikan akan diusutnya kasus Munir. Namun pada realitanya, hanya nama Pollycarpus Budihari Priyanto yang diseret kedalam teralis besi. Kini sampai dengan penghujung Kabinet Bersatu Jilid 2, tak ada lagi nama-nama yang diusut terkait kasus ini.
“Pasca pemilu 2004 ada janji yang memang di angkat, beliau berjanji akan menyelesaikan kasus munir. Sampai 10 tahun kedepan, tepatnya hari ini, pun tidak terealisasi. Saya curiga pastinya ada nama besar dengan jabatan tinggi yang bermain dibelakangnya,” tegas Nuran.
Satu dekade bukanlah perjalanan waktu yang pendek. Manusia pun setelah sepuluh tahun hidup di bumi pastilah bisa melakukan banyak hal. Aceh pun kembali menjadi cantik walaupun sepuluh tahun lalu dihantam garangnya stunami. Namun kasus ini terkesan stagnan, bagai sebuah nisan yang ditinggalkan dan dilahap taring-taring waktu. “Kasus ini harus segera diungkap, entah Ia mantan presiden, entah Ia mentri. Siapa pun yang terlibat dalam kasus ini harus segera diadili,” tutup Nuran. (M. Roby Iskandar/SM)