Pemflet online mengenai penyelenggaraan dialogis dan monologis calon ketua DAM dan BEM Fikom. Mahar Qoonitha menjelaskan, DAM Fikom untuk pertama kalinya akan menyelenggarakan Pemilu untuk menentukan ketua DAM-F.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Pemilihan ketua Dewan Amanat Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (DAM Fikom) untuk periode mendatang, akan menggunakan sistem pemilihan umum. Keputusan pemilu ini merupakan rekomendasi kuorum mahasiswa Fikom, saat Musyawarah Besar lalu. Hal ini diungkapkan oleh Mahar Qoonitha selaku ketua DAM Fikom.
Ia menceritakan, jika saat itu ada anggapan pemilihan ketua DAM-F melalui Musyawarah Masyarakat Fikom (MMF) tidaklah terlalu demokratis. “Ada usulan kalau mau sepenuhnya demokratis ya pemilu, dan usulan itu disetujui,”cerita Mahar pada Selasa (18/10).
Dicky Herdyan ketua DAM Unisba, saat ditemui terpisah menjelaskan, pemilihan ketua DAM Fakultas haruslah dengan Musyawarah. Menurutnya, Pemilu merupakan sistem yang menyalahi Peraturan Dasar Peraturan Rumah Tangga (PD-PRT), yang merupakan konstitusi dari Keluarga Besar Mahasiswa Unisba (KBMU).
Namun ia juga menjelaskan, jika Anggaran Dasar Anggaran Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Fikom membolehkan Pemilu, tidak menjadi soal. “Memilih ketua DAM dengan sitem Pemilu tidak salah ketika AD-ARTnya memang begitu,” jelasnya.
Ia menambahkan lagi, jika AD-ART Fakultas seharusnya mengacu pada PD-PRT Universitas. Meski tidak harus sama percis, tetapi hal mendasar haruslah sama. “Yang singkron dengan PD-PRT (Universitas) itu ketika mereka memilih ketua DAM dengan musyawarah,” terang Dicky.
Untuk pemilihan mendatang, DAM Fikom sendiri sudah memiliki dua calon ketua. Dan besok (19/10), rencananya akan dilaksanakan diologis monologis untuk memparkan visi dan misi dari masing-masing calon. (Ressy/SM)