Penampilan interaktif Oscar Lolang, sukses menghangatkan penonton dalam Showcase Folk For Folks, Sabtu (30/4). Membawakan 22 lagu rakyat, Oscar berhasil membuat seisi perpustakaan S.14 Jalan Sosiologi no.14 ikut bernyanyi bersama.
Bandung, Suaramahasiswa.info– Spektrum permusikan kembali diwarnai dengan datangnya solois Folk bersuara khas. Oscar Lolang, mahasiswa Antropologi Universitas Padjajaran (Unpad) membawa angin baru dalam kancah musik rakyat ini.
Mengaku terinspirasi Bob Dylan dan Nick Drake, Oscar memandang Folk mulai merambah ranah pop culture. Folk saat ini, menurut Oscar, terlalu banyak bercerita tentang alam. “Folk itu pejawantawahan realisme kolektif dan sifatnya umum. Ada sesuatu yang ingin diutarakan,” jawab Oscar saat ditemui di showcase-nya, Sabtu (30/4).
Oscar sendiri banyak belajar tentang folk semasa bergabung di J.A.M Malam, grup musiknya terdahulu. Dari rekannya, dia mulai mencintai musik rakyat mancanegara. Sebelumnya mahasiswa tingkat empat ini, sempat mengunggah sebuah single di Soundcloud-nya. Dengan judul “Eastern Man”, Oscar bercerita ihwal Papua.
Oscar memandang masyarakat di pusat Indonesia, terlalu berjarak dengan Papua. Komentar seperti, pemain bola asal timur tidak pandai menyanyikan Indonesia Raya, sering kali di lontarkan. Namun baginya, tak banyak orang tau apa yang sebenarnya terjadi di Papua. “Aku pengen bilang kalau Papua tuh enggak cuma seperti yang kita ketahui selama ini. Banyak tempat di sana yang ditekan oleh pemerintah,” jelasnya.
Tak hanya “Eastern Man”, dalam showcase-nya yang bertajuk Folk For Folks, Oscar membawakan 22 lagu. Dia pun sukses membuat penonton bernyanyi lewat bermacam lagu rakyat mancanegara, semisal; Sur le Pong D’Avignon (Perancis), Okina Kurino Kino Shitade (Jepang), dan We Shall Overcame. (Muhammad R. Iskandar/SM)