Suasana bincang-bincang antara Dhandy Laksono, Santi Indra Astuti yang dimoderatori Adie Marsiela dalam acara Justicenalism, diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Aksara Telkom University, bertempat di Aula Fakultas Industri Kreatif (FIK) yang terletak di lantai lima gedung FIK pada Selasa (26/4).
Suaramahasiswa.info, Bandung – Unit Kegiatan Mahasiswa Aksara Telkom University mengadakan seminar yang bertemakan Justicenalism, Apa Kabar Media? Acara ini mengambil tempat di Aula Fakultas Industri Kreatif (FIK) yang terletak di lantai lima gedung FIK pada Selasa (26/4). Seminar yang dimoderatori oleh Adi Marsiela Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung ini, merupakan peringatan dies natalis UKM Aksara. Kegiatan ini dimeriahkan oleh penampilan teater monolog oleh Sudjiwo Tedjo serta Dhandy Laksono dan Santi Indra Astuti yang menjadi pemateri.
Dhandy Laksono mengisahkan pengalamannya saat melakukan Ekspedisi Indonesia Biru, yaitu perjalanan yang ia lakukan untuk menjelajahi Indonesia selama setahun. Ia menuturkan tujuan perjalanannya adalah merekam peristiwa yang luput untuk diliput kebanyakan media. “Kami meliput ke tempat yang tidak ada kamera. Kalau pun ada, tidak berguna karena untuk kepentingan lain,” ujarnya. Ia menjelaskan, perjalanannya yang sejauh 900.000 kilometer menghasilkan enam film dokumenter.
Saat ditanya mengenai fungsi kampus dalam mencetak jurnalis untuk masa depan, Santi menuturkan perguruan tinggi adalah korban dari kurikulum dan sasaran korporasi media. Ia menjelaskan, idealisme yang diajarkan di bangku kuliah berbeda dengan yang dihadapi di dunia kerja, “Saat ada alumni yang sudah bekerja datang. Mereka bilang apa yang diajarkan di kampus berbeda dengan di kantor,” ujarnya.
Acara ini ditutup dengan pagelaran teater monolog oleh seniman Sudjiwo Tedjo. Ia juga menjelaskan bahwa fakta dan berita yang dibaca masyarakat, adalah dari sudut pandang wartawannya. “Berita yang anda baca adalah sebagian kebenaran,” ujarnya. (Vigor M. Loematta/SM)