Foto: Dokumentasi SM
Suaramahasiswa.info, Unisba – Sejumlah mahasiswa mengharapkan adanya audiensi lanjutan terkait permasalahan parkir dan keamanan, yang pernah dilaksanakan oleh BEMU, Selasa (11/10) silam. Seperti yang dikatakan oleh Fauzi Nur Faudhillah, wakil ketua BEM Syari’ah. Menurutnya, audiensi ini penting untuk dilaksanakan lagi karena baik untuk mengadvokasi suara-suara dari mahasiswa.
“Sayangnya, hasil audiensi tersebut tidak menemui titik temu. Jadi butuh banget buat ada advokasi lanjutan karena belum ada kejelasan dari audiensi tersebut,” ujarnya saat diwawancarai oleh Suara Mahasiswa di Sekre BEM Syariah, Senin (17/10)
Yunus Mulia, Presiden Mahasiswa Unisba mengatakan bahwa dalam audiensi sebelumnya, forum mahasiswa mengajukan beberapa tuntutan, diantaranya yaitu parkiran yang dibuka selama 24 jam. “Selain itu, kita juga diizinkan untuk parkir di dalam kampus, termasuk adanya koordinasi antara satpam dan mahasiswa,” paparnya.
Seharunya Jumat (14/10) menjadi hari di mana audiensi tersebut dilanjutkan, namun nyatanya urung dilaksanakan. Yunus Mulia menuturkan, pihaknya telah berupaya untuk mengadakan audiensi. Namun sayangnya salah satu narasumber audiensi, yaitu pihak bagian umum tidak bisa hadir dan tidak menitipkan wakil.
Diceritakan Angga Purnama, Staff Ahli Mensospol BEMU, bagian umum menolak hadir dalam audiensi lanjutan. “Katanya beliau sibuk. Ketika kami bertanya mengenai kapan bisa hadir dalam acara audiensi, beliau bilang ‘udah pak Agus aja dari Kamtiber’. Padahal yang diundang dalam audiensi lanjutan ini adalah Kamtiber dan Bagian Umum,” Angga bercerita.
Kala dimintai konfirmasi ihwal kapan akan adanya audiensi lanjutan, Agung M. Sundoro, Kepala Bagian Umum, mengalihkan Suara Mahasiswa untuk bertanya kepada pihak keamanan dan ketertiban (Kamtib). Sementara Agus Susilo, Kepala Seksie Kamtib mengatakan bahwa mereka hanya pelaksana, yang memiliki wewenang penuh terkait kasus ini adalah Bagian Umum.
“Terkait audiensi, kalau kata Warek 2 , alangkah baiknya jika yang mau mengadakan audiensi itu harus datang dulu ke pembicara, dia bisa apa enggak, lalu baru kasih undangan. Bukan seperti kemarin yang langsung ngasih undangan, seolah-olah itu memaksa,” jelasnya. (Hasbi/SM)