Suaramahassiswa.info, Unisba- Atap yang berada di Gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Ranggagading 8, Kota Bandung, mengalami kebocoran kurang lebih sudah empat tahun. Hingga kini, pihak Yayasan Unisba ungkap belum mendapat laporan akan hal tersebut.
“Dari FMIPA sendiri belum ada melaporkan terkait hal tersebut melalui sistem Perbaikan Bangunan Unisba atau secara pribadi kepada saya,” ungkap Kepala Bagian Sarana dan Prasarana (Sarpras) Yayasan Unisba, Wawan Hermawan pada Selasa, (2/7).
Lanjut Wawan, seharusnya perbaikan bangunan dapat langsung diperbaiki jika telah dilaporkan kepada bagian Sarpras Yayasan Unisba. Namun, perbaikan tersebut tidak harus selalu diganti dengan yang baru. Jika terdapat biaya atau anggaran, pihak Sarpras akan berkoordinasi terlebih dahulu kepada Wakil Rektor (Warek) II.
Menanggapi hal itu, Wakil Dekan II Unisba, FMIPA, Yani Lukmayani mengatakan atap gedung belum diperbaiki karena posisinya yang sulit dijangkau dari lantai dasar gedung. “Posisi atap-nya kan, terletak di bagian tengah FMIPA, karena langsung terhubung sama lantai dasar jadi susah dijangkau dan perlu teknisi profesional untuk mengurangi risiko kecelakaan,” jelasnya pada Sabtu, (29/6).
Ia menambahkan, untuk menangani kebocoran tersebut petugas kebersihan akan selalu sigap menampung air hujan dan memastikan tidak ada genangan air di dalam Gedung FMIPA. Menurutnya, kebocoran tersebut tidak terlalu parah dan mahasiswa masih dapat berlindung di tempat lain yang tidak terkena tetesan hujan.
Sementara itu, Faizal selaku Kepala Seksi (Kasie) Perawatan Bangunan Yayasan Unisba mengatakan perlu diadakannya koordinasi kembali setelah melakukan pelaporan. ”Sebenarnya kalau sudah pernah diajukan namun belum ada tindakan boleh diajukan kembali untuk mengingatkan pelaporan yang melalui sistem Perbaikan Bangunan,” katanya saat diwawancarai pada Selasa, (2/7).
Adapun Rizki Kurniawan, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Farmasi Angkatan 2020 sangat menyayangkan hal ini. “Dari tahun 2021 ketika saya masuk ke dalam kampus secara hybrid. Kampus teh sudah bocor, namun hanya sebagian kecil. Nah, karena sudah bertahun-tahun tidak dibenahi, makanya kebocorannya semakin merembet,” ujarnya saat diwawancarai pada Selasa, (2/7).
Selanjutnya, salah satu mahasiswa Prodi Statistika 2022, Demil mengaku pernah terdampak oleh atap yang bocor. “Waktu itu aku ngomong ke bagian pihak kampusnya lewat Dialog Prodi gitu buat ngadepin masalah tentang atap FMIPA ini, tapi sekarang belum ada juga gitu perbaikannya,” imbuhnya saat diwawancarai pada Selasa, (2/7).
Rizki berharap, atap FMIPA segera diperbaiki sebab Bangkor (Bangku Korea) yang terdampak dari tetesan hujan merupakan tempat favorit mahasiswa. “Semoga diperbaiki secara signifikan ya, untuk menjaga kenyamanan dan keamanan fasilitas. Jika tidak diperbaiki, bisa diganti yang baru, karena kita pun sebagai mahasiswa setiap tahunnya membayar IKT (Infak Kuliah Tunggal),” tambahnya.
Reporter: Rizki Khisban, Muhammad Fikri Fadilah, & Azhar Dhiya Nahar/SM
Penulis: Rizki Khisban/SM
Editor: Adelia Nanda Maulana/SM