Memperingati hari AIDS sedunia. Rumah Cemara, selaku organisasi berbasis komunitas bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan pecandu narkoba di Jawa Barat, akan menyelenggarakan festival olahraga “Indonesia Tanpa Stigma”, pada hari minggu 22 Desember 2013 di Plasa Balaikota Bandung dari Pkl. 05.00 WIB hingga Pkl. 12.00 WIB.
Festival yang digelar untuk pertama kalinya ini akan menyuguhkan berbagai kegiatan olahraga, yaitu Solidarity Run (Lari 5K, 10K dan 21K), Football Festival, Tinju dan Rugby Coaching Clinic, melibatkan sekitar 675 peserta dan 12 tim sepakbola dari berbagai latar belakang (ODHA, pecandu narkoba, pegawai pemerintah, waria dan anak dengan down-syndrome).
“Antusiasme masyarakat terhadap festival ini, khususnya lari begitu luar biasa. Dari tiga kategori jarak tempuh yang ada, yaitu 5K, 10K dan 21K. Semuanya telah terpenuhi hanya dalam dua minggu setelah pendaftaran dibuka” tutur humas Rumah Cemara, Karmala Wardani, ketika ditemui di Kantor Rumah Cemara Jl. Gegerkalong Girang No. 52 Bandung.
“Dari total 675 peserta terdaftar, masyaratkat umum dan ODHA akan berlari bersama-sama. Konsepnya pun sangat unik. Pemenang tidak ditentukan berdasarkan waktu tercepat, tapi ditentukan berdasarkan selebrasi finish terbaik dan peserta tersolider (fair play)” Tambahnya lagi.
Selain lari, festival olahraga “Indonesia Tanpa Stigma” juga akan menyuguhkan festival sepakbola. Diatas lapangan portable nantinya akan mempertandingkan 12 tim sepakbola dari berbagai komunitas, yaitu ODHA, pecandu narkoba, pegawai pemerintah, waria, tim sukarelawan dan anak dengan down-syndrome.
Kemudian dibagian lain akan ada latihan tinju bersama mantan juara dunia tinju kelas bulu (PABA), Soleh Sundava dan rubgy coaching clinic. Kedua kegiatan tersebut terbuka bagi siapa saja.
Melalui kegiatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusi sosial, dimana masyarakat secara umum akan bergabung secara langsung dengan komunitas-komunitas yang selama ini sering termarjinalkan. Rumah Cemara mengaharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan stigma sosial yang terjadi sehari-hari kepada komunitas masyarakat tertentu terutama melalui kegiatan olahraga. (Siaran Pers Festival Olahraga Rumah Cemara)