Foto: Dokumentasi Pribadi
Suaramahasiswa.info, Unisba – Kamis (26/1) kemarin menjadi hari yang membanggakan bagi Dinda Ayu Ningstyas, musababnya ia berhasil mengharumkan nama Jawa Barat dan Unisba pada kejuaraan Paspampres Open Karate Championship 2017 di Jakarta. Ia berhasil meraih medali emas di Kumite Senior Putri Kelas 55 Kg. “Lawanya bagus-bagus, ini kali pertama aku masuk tim senior,” ungkap mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi 2016 ini.
Sebelumnya, pada semester satu, perempuan yang lahir 18 tahun silam ini pernah menjuarai beberapa kejuaran nasional. Ia berhasil menduduki juara satu di kejuaraan nasional di Surabaya, serta juara tiga di kejuaraan Makassar. ”Ada juga pertandingan antar universitas tingkat nasional di Solo. Kalau ini mewakili Unisba, dipenghujung bulan Maret kira-kira,” ujarnya. Tanggal 26 Februari nanti Dinda akan bertanding di Bandung, disusul di bulan Mei dengan kejuaraan nasional di lampung. “Kalau kejuraan nasional di jakarta aku lupa bulan apa.”
Dirinya telah mengenal dunia karate sejak kelas tiga Sekolah Dasar (SD). “Mulai tandingnya sejak SMP, SMA dan sampe sekarang,” tambahnya. Selain itu, untuk sampai di level sekarang, ia biasa berlatih empat sampai lima kali dalam seminggu. Ia pun turut serta berlatih bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate. Di luar itu Dinda melakukan latihan rutin di Saparua bersama pelatihnya.
”Biasanya sekali latihan bisa dua jam sampe satu jam setengah. Aku latihan rutin tiap Senin, Rabu, Jumat, Sabtu dan Minggu. Tapi kalau ada kejuaraan, latihan bisa tiap hari dan seminggu sebelumnya latihanya udah mulai low-low sama stretching. Tiga sampai dua hari kita udah rest, tapi badanya harus ttp di di stretching-in biar enggak kaku. Dinikmati aja walaupun cape,” cerita Dinda.
Selain sibuk berlatih karate dan kuliah, pada Sabtu dan Minggu Dinda pun sibuk di bidang event organizer. Kesibukannya yang padat membuat Dinda harus pandai dalam mengatur waktunya. “Kita harus tanggung jawab pokonya. Aku harus ngerjain tugas pagi-pagi karena sore latihan terus malemya istirahat, jadi mau enggak mau harus ngerjain pagi,” paparnya.
Di tahun 2017 ini Dinda berharap dapat memperbanyak prestasinya untuk Unisba. Guna menunjang itu ia ingin pihak kampus memperbaiki sarana dan prasarana untuk latihan para atlet Unisba. “Jangan sampai diabaikan, kalau ada pertandingan harus di suppport Atletnya. Jangan cuma pengen photocopy piagam tapi sama sekali enggak peduli sama atletya juga,” ungkapnya sambil tertawa. (Wulan/SM)
atlet yg mewakili kampus apalagi dapat piala seyogianya dapat uang kadeudeuh dari pihak kampus,paling tidak diongkosi yang memadai
atlet yg mewakili kampus apalagi dapat piala seyogianya dapat uang kadeudeuh dari pihak kampus,paling tidak diongkosi yang memadai