Mahasiswi Fakultas Ekonomi sedang mengaji di Masjid Al Asy’ari pada Kamis (28/7). Asep Ramdan Wakil Rektor tiga Unisba ingin membuat mahasiswa yang sudah mahir mengaji untuk mengajarkan mahasiswa lain yang belum bisa mengaji. (Agistha/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Wakil rektor tiga, Asep Ramdan menuturkan programnya terkait mentoring. Ditemui di Gedung Rektorat pada Kamis (28/7) Asep ingin membuat mahasiswa yang sudah mahir mengaji untuk mengajarkan mahasiswa lain yang belum bisa mengaji. “Ilmu itu kan bisa darimana saja enggak harus dari tingkat yang lebih tinggi. Lagi pula mahasiswa akan lebih senang belajar mengaji jika dengan teman sendiri,” tuturnya.
Asep menambahkan, untuk pelaksanaannya metode pembelajaran akan dibuat oleh Lembaga Studi Islam (LSI) dan dilaksanakan oleh mahasiswa yang diwakili Badan Operasional Mentoring Pendidikan Agama Islam (BOMPAI). Menurutnya terdapat kendala pada senior pembimbing saat melakukan mentoring karena mahasiswa baru yang dianggap belum mampu secara serius mendidik temannya sendiri. “Kalau dengan senior kan biasanya enggak bisa leluasa. Kalau mahasiswa saling membimbing kan panitianya pun akan terbantu,” jelasnya.
Priyo Puji Laksono selaku ketua BOMPAI menuturkan, sejauh ini belum ada sosialisasi dari pihak LSI terkait pembaharuan program mentoring dari wakil rektor tiga. Namun, BOMPAI berencana akan melatih mentor yang akan membimbing kelas C, D, dan E pada saat program training for mentor untuk lebih dekat dengan adik-adiknya dan mampu merangkul mereka. “Sebelumnya para mentor hanya di bimbing metode baca tulis Al Qur’an nya saja. Semoga bisa membantu kendala untuk mentoring tahun ini,” jelasnya. (Agistha/SM)