
Menteri Dalam Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU), Ifandi Kirnarata menunjukkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Rapat Kerja (Raker) di Gd. Ahmad Sadali, Jalan Tamansari No.1, Kota Bandung pada Selasa (22/8/2017). BEMU belum mengembalikkan sisa uang anggaran Rapat Kerja (Raker) pada (10-12/3) lalu di Garut.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) belum mengembalikkan sisa uang dari anggaran Rapat Kerja (Raker) pada (10-12/3) lalu di Garut. Ketua Komisi B Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU), Angga Purnama menyebutkan, Raker dianggarkan Rp 9.000.000, namun di Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) tertulis sisa uang sebanyak Rp 3.000.000. Sisa anggaran tersebut belum dikembalikan ke Bagian Kemahasiswaan.
Wakil Presiden Mahasiswa Rivaldi Faisal mengatakan, uang tersebut terpakai saat Presiden Mahasiswa (Presma) ke Jakarta selama tiga hari untuk mencari sponsor kegiatan Forum Diskusi Mahasiswa Jabar. Saat itu, Presma, Muhram Fauzi, Menteri Luar Negeri, Mansur Angkotasan, serta Ketua DAMU, Irfan Kafyama ikut serta dalam tur tersebut. Awalnya, uang tersebut akan diganti apabila Fordis Jabar berjalan sukses, apa daya agenda tersebut tak berjalan sesuai harapan.
“Selain itu uangnya juga digunakan untuk silaturahmi BEMU, dan acara bersih-bersih,” ujarnya.
Angga mengatakan, sampai saat ini DAMU tidak mengetahui berapa biaya yang terpakai dan rinciannya untuk apa saja. Akibatnya, dalam proses pengajuan proposal kegiatan BEMU terhambat akibat pelunasan uang yang tak kunjung jelas. Hingga berita ini turun, Muhram Fauzi tidak bisa ditemui untuk dimintai konfirmasi langsung.
Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) 2015, Sani Khairunnisa mengomentari, BEMU mengambil keputusan yang beresiko besar saat memakai uang sisa anggaran. “Lain kali semoga bisa mengambil keputusan yang penuh pertimbangan sih. Lembaga sebesar BEMU kok gitu,” ucap mahasiswa berkacamata tersebut. (Puteri/SM)