Tempelan kritik terhadap DAMU di gedung Aquarium, Jalan Tamansari No. 1, Kota Bandung pada Kamis (30/1/2020). (Foto Pribadi)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Selembaran bertulisan kritik kepada Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) tertempel di depan sekretariat DAMU dan sepanjang Gedung Aquarium, Jalan Tamansari No. 1, Kota Bandung pada Jumat (31/1).
Selembaran bertulisan, “Jin = tidak terlihat, DAMU = tidak terlihat, DAMU = Jin”, “DAMU = Dewan Yang Katanya Amanat Mahasiswa”, “DAMU ada? Komisi A ada? Komisi B ada? Komisi C ada?”, “Komisi A bisa menyelenggarakan PEMIRA?”, “PEMIRA milik mahasiswa Unisba bukan milik DAMU”.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DAMU, Panji Nurhadiansyah mengatakan hal ini sebagai acuan terhadap kinerja DAMU ke depan. Terdapat dua faktor yang dirasa Panji penyebab tempelan tersebut, pertama adanya kesalahan kalkulasi Pemilihan Umum terkait KTM yang diperbanyak, sedangkan pengumpulannya saat momentum UAS Minggu ke dua. Lalu kedua kehadiran DAMU yang tidak terasa di KBMU.
“Saya sih jujur sudah memprediksi bakal kayak gini karena keadaan DAMU yang sekarang. Jarang ada di sekretariat saya akui. Semoga hal kayak gini ada pengaruh yang baik ke DAMU, seenggaknya jangan saya aja yang ketampar, tapi seluruh anggota DAMU,” ucapnya.
Berbeda dengan Panji, Ketua Komisi A DAMU Fauziah Halimah menyebut tidak terlalu memikirkan, karena apa yang ada di selembaran tersebut tidak sesuai dengan kondisi DAMU sebenarnya. “Orang yang menulis itu silahkan saja datang, klarifikasi seharusnya. Bahkan seharusnya validasi. Apa sih sebenarnya yang terjadi dan yang dikerjakan DAMU, istilahnya bukan menulis enggak jelas gitu,” tegasnya.
DAMU sendiri pun akan melakukan diskusi mengenai selembaran tersebut, dan akan ada evaluasi terkait keterbukaan. Meski begitu, Fauziah berdalih DAMU sudah berusaha terbuka agar masyarakat Unisba tahu. Seperti mengadakan rapat koordinasi, rapat besar, hingga membahas apa yang sudah DAMU capai selama sat tahun ini.
Padahal Fauziah menyebut kinerja DAMU tidak bisa diukur hanya sebatas ada tidaknya di sekretariat saja. Menurutnya DAMU sedang mencari jalan keluar, dan bukan berarti meniggalkan kewajiban. “Apa yang sudah dilakukan DAMU, itu kan’ sebenarnya harus bisa dirasakan oleh seluruhnya. Tapi kembali lagi sebenarnya, apakah ketika kita melek, temen-temen yang kita ajak melek juga?”
Bukan hanya itu, ia pun menanggapi tulisan yang bertulis “Komisi A bisa menyelenggarakan Pemira?” Fauziah menyebut proses rangkaian pemilu berjalan dengan baik hingga sekarang, bahkan sedang menunggu bakal calon Presma dan Wapresma. “Intinya kami biasa aja, momentum sekarang lagi panas apalagi ditambah sampai hari ini belum ada yang mengembalikan berkas.”
Sedangkan menurut Panji tulisan tersebut dikarenakan kesalahan kalkulasi yang diberikan Komisi A. Ia merasa idealismenya dengan Komisi A berbeda, terlebih mengenai Pemilihan Umum. “Komisi A punya jalurnya sendiri, menurut ketua komisi A itu baik dan stafnya pun menjalankan, saya pun mempercayakan.”
Fauziah juga menyebut penempelan kritik tersebut dirasa tidak etis dan tidak sesuai aturan Unisba. Yang mana harusnya terdapat persetujuan Keamanan, Ketertiban, Kebersihan (Kamtiber) dan pencantuman tanggal penempelan.
Ketua DAM Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Trisakti Raksanegara mengatakan tempelen dirasa bagus karena menunjukan keresahan. Ia menyebut DAMU dirasa ada, hanya saja sebagai DAMU secara keseluruhan memang masih patut dipertanyakan.
“Mengkritik mah enggak pernah enggak pantas sepertinya ya, jadi pantas saja. Tinggal DAMU di periode sekarang saja berarti bagaimana mereka selama ini.”
Sedangkan Ketua DAM Fakultas Teknik, Siti Suraya menyebut hal ini dianggap hanya propaganda saja, dilihat ada beberapa kalimat yang menyinggung pemilu. Selain itu Siti merasa kinerja DAMU cukup baik dan selalu bekerja dengan BEMU untuk menyelesaikan masalah di kampus.
Reporter: Puspa Elissa Putri
Penulis: Puspa Elissa Putri
Editor: Febrian Hafizh Muchtamar