Nampak Wakil Dekan I Fakultas Teknik, Ira Safitri sedang mencoba memberi pengertian kepada mahasiswa Fakultas Teknik yang sedang melakukan perayaan wisuda agar tetap kondusif dan mematuhi protokol kesehatan di Depan Indomaret Unisba Jalan Taman Sari No. 1 pada Minggu (27/3/2021). (Foto: Tsabit Aqdam/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Pada Minggu (27/3) sejumlah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan arak-arakan untuk menyambut kelulusan mahasiswa teknik pasca seremonial wisuda hybrid 2022.
Kejadian ini terjadi di beberapa titik lingkungan kampus antara lain: Tugu Toga Unisba, Depan Indomaret Taman Sari, dan Depan Kampus Unisba Taman Sari 1. Arak-arakan berlangsung sekira pukul 15.30 WIB, selang beberapa saat, dibubarkan oleh pihak universitas karena menyebabkan kerumunan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan (Wadek) I Fakuktas Teknik, Ira Safitri mengatakan pihak Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEMFT) tidak mengirimkan surat izin kepada fakultas terkait acara ini. “Ketuanya cuma bilang menyambut mahasiswa keluar, memberi selamat dan foto-foto saja, tapi malah menghalangi jalan.” Tuturnya saat diwawancarai pada Minggu (27/3).
Terkait hal tersebut, Ketua BEMFT, Alif Aulia Rahmasyah mengakui pihaknya memang tidak mengirimkan surat izin namun ia telah menginformasikan kepada Wadek III Fakultas Teknik, Yuliadi melalui pesan daring pada Minggu (27/3) pukul 14.12 WIB.
“Beliau balas pesan saya, katanya boleh saja melakukan kegiatan tersebut namun ia tidak akan bertanggungjawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selang beberapa saat saya mendapatkan pesan larangan agar tidak melakukan arak arakan dari wadek I, kemudian saya melakukan negosiasi karena anak-anak (mahasiswa) terlanjur siap untuk arak arak.” Katanya pada Minggu (27/3).
Menurut Alif, hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai larangan, sebab tidak ada edaran tertulis terkait pelaksanaan arak-arakan atau penyambutan wisudawan Fakultas Teknik. Ia melihat hal tersebut sebagai peluang yang diberikan universitas untuk merasakan momentum wisuda yang terlewat selama dua tahun kebelakang.
“Saya bimbang sih tapi gak mungkin saya membubarkan masa 200 (orang) begitu saja. Kita sudah ada izin dari pihak keamanan juga. Tidak ada surat edaran dari kampus soal ini, makanya siangnya anak ekonomi (mahasiswa Fakuktas Ekonomi dan Bisnis) juga arak arakan. Saya langsung konfirmasi ke ketua BEM FEB, ternyata mereka diperbolehkan, iya udahlah insya Allah semoga aman.” Jelasnya.
Rektor Unisba, Edi Setiadi mengatakan arak arakan sudah menjadi tradisi dan sejak dulu terjadi secara spontan tanpa izin. Namun dalam situasi pandemi seperti ini Satuan Tugas (Satgas) Covid Kota Bandung telah memberikan himbauan untuk menghindari kerumunan dalam pelaksanaan wisuda hybird.
“Kalau sudah keluar sini (di luar gerbang Unisba) itu bukan kendali universitas lagi, semestinya menjadi kesadaran diri sendiri. Bahwa kita sebagai warga negara mesti bisa mengekang diri dari sikap euphoria. Kegembiraan itu ya dibatasi lah.” Katanya.
Selain itu, Edi mengatakan universitas tidak mendapatkan konfirmasi dari pihak Fakultas Teknik maupun pihak mahasiswa terkait di adakannya kegiatan arak-arakan ini. Adapun sanksi yang akan diberikan, ia mengembalikan wewenang tersebut kepada dekan tiap fakultas. Jika telah diputuskan menjadi sebuah pelanggaran maka kemungkinan terburuk akan ada sanksi akademik atau berimbas pada wisuda selanjutnya kembali menjadi daring.
Menanggapi hal tersebut Ira mengatakan fakultas akan memberikan sanksi akademik kepada para mahasiswa. “Kita pasti akan memberikan sanksi, namun belum bisa ditentukan sekarang.” Ujarnya pada Reporter Suara Mahasiswa di Depan Tugu Toga Unisba.
Pewarta: Sophia Latamaniskha & Tazkiya Fadhiilah
Penulis: Sophia Latamaniskha
Editor: Aryana Catur Rangga