Menyiram tanaman, salah satu kegiatan Andi di Gedung Rektorat Jalan Tamansari No. 22, Kota Bandung pada Selasa (13/6/2017). Andi biasanya bekerja setiap hari dari jam tiga dini hari untuk menyiram, memotongan rumput, mengganti dan memupuk tanaman hanya dilakukan Andi setiap sebulan sekali.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Bekerja merupakan sebuah kewajiban untuk menafkahi keluargannya, seperti yang dilakukan oleh Andi. Ia merupakan salah satu pegawai yang mengurusi persoalan tanaman dan perkebunan di lingkungan Kampus I Universitas Islam Bandung (Unisba). Hal tersebut berawal dari kesukaannya pada tumbuhan, membuatnya menjadi paham dalam urusan merawat tanaman.
Andi menceritakan, awal ia dan rekannya Cucu mulai bertugas merawat tanaman di lingkungan universitas pada periode dua kepemimpinan Rektor M. Thaufiq S. Boesoirie lalu. Ia dan rekannya bertugas untuk mengurusi segala hal tanaman. “Saya dapat informasi kerja ini dari ibu rektor namun melalui mang Cucu waktu itu,” ungkap lelaki yang ditemui di Gedung Rektorat Unisba tersebut, Selasa dini hari (13/6).
Ia biasannya bekerja setiap hari dari pukul 03:00 WIB hingga menjelang siang, untuk menyiram semua tanaman dibeberapa gedung kampus, seperti Tamansari, Ranggagading dan Ranggamalela. Untuk pemotongan rumput, mengganti dan memupuk tanaman biasa dilakukan Andi setiap sebulan sekali.
Dengan gaji enam juta rupiah perbulan, Andi harus membagi hasil upah dengan rekannya Cucu. Upah tersebut juga sudah termasuk pembelian tanaman baru serta pemupukan. “Dengan gaji segitu, pihak kampus sudah enggak mau tahu. Serta, jika ada tanaman yang sudah tidak bagus biasanya kita langsung ganti dengan yang baru,” jelasnya lagi.
Selain bekerja mengurusi tanaman di Unisba, bapak dua anak ini juga berjualan tanaman di pekarangan rumahnya. Pekerjaan seperti ini sudah ia geluti selama bertahun-tahun. “Awalnya saya jual tanaman gitu ikut ke tetangga. Setelah saya mengerti baru coba jualan,waktu itu di Jawa Tengah selama delapan tahun, terus pindah ke Bekasi tiga tahun,” ucapnya.
Andi merasa senang dan betah, ia juga memiliki secerca harapan untuk rektor. “Tidak begitu ada keluhan bekerja disini. Hanya ya harapan saya semoga nanti masih bisa diperpanjang kerjannya dan upahnya juga bisa di naikan nanti,” tutur lelaki yang menginjak usia kepala empat ini. (Intan Radhialloh/SM)