Pernah ngalamin mau foto temen cewe malah jadi siluet gara- gara backlight? Atau mau foto landscape dengan langit yang cerah malah jadinya terlalu terang? Itu masalah yang mungkin sering dialami oleh para pemula termasuk salah satu fotografer kami. Setelah mencari tahu dan belajar kepada orang-orang, sampai-sampai akhirnya ikut sekolah fotografi, ternyata permasalahan itu bisa diselesaikan dengan fitur matering pada kamera.
Pada dasarnya, matering akan membantu kita menentukan eksposur yang pas dengan jarum yang ada pada matering meter, jadi kita hanya perlu mengubah shutter speed, aperture, atau ISO agar jarum itu berada di tengah.
Matering akan membantu kita untuk menjaga hasil foto tidak terlalu gelap (under-exposure) atau terlalu terang (over-exposure). Ada beberapa pilihan yang biasanya tersedia pada kamera digital, seperti evaluative/matrix, center-weighted, spot, dan partial. Siapa tahu ada gunanya buat kalian, jadi mari kita bahas satu-satu.
Mulai dari matering yang paling umum digunakanya itu evaluative/matrix. Mode ini paling sering dipakai, karena hasilnya sendiri dapat menghitung eksposur yang pas. Gimana cara kamera menentukan nilai yang pas? Kamera akan menghitung dari informasi setiap objek di bidang bidik dan merata-ratakan sehingga mendapatkan hasil yang pas.
Foto landscape eh malah jadi terlalu terang gara-gara langitnya jadi terlalu cerah, bisa jadi itu karena matering evaluative/matrix. Nah, saat itulah mungkin kita perlu mengganti mode matering ke yang lainnya.
Sekarang ada pemotretan model nih, tapi matahari tepat di belakang sang model, kalau kalian gunain matering evaluative/matrix bias ditebak hasilnya? Siluetkan? Maka dari itu, hadirnya matering center-weighted buat membantu kita dalam kasus seperti itu. Matering yang satu ini tidak menghitung seluruh objek pada bidang bidik melainkan hanya sekitar 75%- nya. Jika menggunakan matering ini pada kasus tadi, hasilnya membuat sang model tampak jelas.
Background dari foto tersebut mungkin akan terlihat terlalu terang karena tidak ikut dihitung oleh kamera atau diabaikan. Kalau pada saat kalian pemotretan dan membawa flash, saran sih lebih baik digunain flashnya dengan teknik fill-inse hingga model dan background dapat dihitung semua oleh kamera.
Spot atau Partial mirip dengan matering center-weighted tetapi luas area yang dihitungnya lebih kecil. Jika center-weighted ini menghitung hingga 75% area bidang bidik, nah, kalau spot hanya sekitar 3-5%-nya saja, sedikit lebih besar dari spot, sekitar 10-15% area bidang bidik adalah partial. Matering ini akan bermanfaat saat kita ingin memotret objek yang menjadi bagian kecil dari bidang bidik kamera kita.
Oh iya, mode matering ini akan berguna saat kita kita menggunakan kamera digital dengan eksposur otomatis atau semi-otomatis (Aperture Priority, Shutter Priority, Program). Walaupun matering ini membantu untuk cahaya yang pas, tetapi saat kita memotret kita akan tetap mengandalkan mata kita sendiri.
Fungsi matering ini membantu untuk mendapatkan foto dengan cahaya yang normal. Tetapi, bukan berarti foto yang bagus adalah foto dengan matering yang pas, karena banyak juga foto menarik yang over-exposur atau under-exposur. (Rangga/SM)