Gilang M Iqbal melatih GeMa yang dinaungi Ikatan Ibu-ibu Keluarga Besar (3IKB) di pelataran gedung Ranggamalela Selasa (21/03). Organisasi yang diisi Ibu-ibu dosen, pegawai dan Mahasiswa Unisba mulanya hanya berupa kegiatan pada masa rektor Saefullah. Diakui Ketua Koordinasi Ajeung Hananingrum , anggaran dana untuk organisasi inipun mengalir dari Unisba. “Dana yang kami dapat lebih besar dari UKM lain karena secara organisasi kita dibawah rektor langsung,” unngkapnya pada Selasa (21/03). (Indah/Job)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Tahun 2003, Rektor Unisba periode 2000-2009 Saefullah Wirandipraja juga istrinya membidani lahirnya organisasi Gentra Musik Angklung (GeMA). Ketua Pelaksana GeMA Nurrahmawati mengatakan, organisasi ini bukan merupakan UKM. “Ini di bawah naungan Ikatan Ibu-ibu Keluarga Besar (3IKB) Unisba,” jelas Nurrahmawati salah satu dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba saat ditemui di ruanganya, Jum’at (23/03).
Nurrahmawati menjelaskan, awalnya GeMA hanya kegitan kesenian tanpa nama dalam 3IKB Unisba. Hingga, tahun 2008 organisasi ini mampu pentas di Melbourne Australia, munculah nama GeMA. Ia juga mengungkapkan jika GeMA berkerjasama dengan Masyarakat Musik Angklung (MMA) yang mana pelatihnya pun merupakan anggota dari MMA. Kerjasama ini telah dilakukan semenjak masa rektor Saefullah.
Gilang M iqbal pelatih GeMA, merasa senang bisa mengajari angklung di Unisba, terlebih organisasi ini beranggotakan ibu-ibu dosen dan Ibu-ibu pegawai Unisba. Meski begitu organisasi inipun tetap membuka ruang berkreasi untuk Mahasiswa. “Awalnya cuman kayak pelatih pengganti sementara, tapi lama-lama seru. Bias dekat juga dengan mahasiswanya, keterusan deh,” ujarnya.
Meski begitu, anggota dari kalangan Mahasiswa ini masih sedikit. Open recruitment untuk menjaring Mahasiswa juga belum mebuahkan hasil. Nyatanya, tidak banyak mahasiswa yang mengetahui organisasi tersebut. Ketua Koordinasi Mahasiswa GeMA Unisba, Ajeung Hananingrum mengungkapkan untuk menambah koneksi ia juga berkerjasama dengan Ruang Angklung. “Jadi kita gabung disitu untuk koneksi agar lebih luas lagi,” ujar mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unisba.
Tanggapan pun hadir dari anggota GeMA Dania Dwi, meskipun GeMA bukanlah suatu UKM namun menurutnya bagi orang yang menyukai dan ingin belajar tentang angklung itu menarik. “Saya berharap GeMA menjadi UKM itu saja.” tutupnya.
Sedang, anggaran dana untuk organisasi inipun mengalir dari Unisba. “Dana yang kami dapat lebih besar dari UKM lain karena secara organisasi kita dibawah rektor langsung,” unngkap Ajeung dengan bangga. (Indah/Job)