Tampak depan Kampus III Unisba, Jalan Sukaluyu, Kota Bandung pada Selasa (4/2/20). (Sophia/SM)
Suaramahasiswa.Info, Unisba – Aktivitas perkuliahan semester genap dimulai di Kampus III Unisba sejak Senin (3/2) yang berlokasi di Jalan Sukaluyu, Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Kampus ini diperuntukan untuk kegiatan perkuliahan Fakultas MIPA program studi (prodi) Farmasi dan Fakultas Dakwah. Kurangnya ruang kelas karena renovasi yang belum rampung, menjadi penyebab dibukanya kampus baru ini sebagai ruang perkuliahan.
Kepala Sarana dan Prasarana Yayasan Unisba Koko Heryadi mengatakan, bangunan ini disewa sembari menunggu renovasi Gedung Ranggagading yang belum selesai, “Kalau memang renovasi selesai dan cukup untuk diisi seluruh mahasiswa yang dipindahkan sekarang, mungkin akan pindah ke Ranggagading lagi.”
Perihal fasilitas Kampus Sukaluyu, Koko menjelaskan ada empat ruang kelas yang bisa digunakan lengkap dengan air conditioner dan wifi. Meski kapasitas listrik di Kampus III Unisba terbilang kecil, namun ia telah melakukan penambahan kapasitas. Ia melanjutkan, ada ruang kosong di lantai dua yang mungkin akan digunakan untuk laboraturium farmasi. Namun hal itu tergantung kebutuhan dan permintaan fakultas.
Menanggapi pemindahan tersebut mahasiswa Fakultas Dakwah, Yumna Farah Fadhillah mengatakan kurangnya sosialisasi dari pihak kampus menyebabkan kebingungan dikalangan mahasiswa. Hal ini disebabkan informasi yang diterima terlalu dekat dengan hari dimulainya perkuliahan. Belum lagi, Kampus III dinilai terlalu jauh bagi mereka yang indekos sekitar Tamansari.
“Ongkosnya jadi nambah kalau perkuliahan dipindahkan kesini. Apa lagi kalau dihari yang sama ada jadwal kuliah di sini dan dilanjut ke tamansari dengan waktu yang berdekatan,” jelas mahasiswa angkatan 2018 itu.
Menurut Ridwan, mahasiswa Farmasi 2017 fasilitas yang ada di Kampus III lebih baik jika dibandingkan dengan Kampus Ranggamalela. Hal ini dikarenakan kampus tersebut memiliki ruangan kelas lebih luas ditambah telah dilengkapi air conditioner dan wifi. Hanya saja penjual makanan yang sedikit membuatnya kesulitan membeli makanan, sehingga harus menggunakan jasa ojek daring.
Reporter: Sophia Latamaniskha
Penulis: Sophia Latamaniskha
Editor: Verticallya Yuri S.E Pratiwi