Foto dokumentasi SM
Suaramahasiswa.info, Unisba – Kepala Pengelola Parkir Unisba Mulyadi, membantah tuduhan ihwal pemungutan dana parkir mobil sebesar Rp 50.000 kepada para wisudawan dan wisudawati. Mulyadi mengaku ia tidak menarik tarif uang sebesar itu. Berapapun dana yang diberikan oleh mahasiswa untuk parkir ia tetap akan menerimanya.
“Ngasih uang sebesar Rp 2.000 atau Rp 3.000 kita terima. Mau ngasih berapa aja kita terima. Kalau ada yang minta-minta saya pecat orangnya. Ada laporannya nanti ngasih berapa-berapanya, kan akan ketahuan. Tahun kemarin ada yang ngasih Rp 10.000 – Rp 20.000 kita terima saja,” ucap Mulyadi pada Sabtu (26/8).
Sejak hari Senin (21/8), menurut Mulyadi mahasiswa sudah berdatangan meminta tempat untuk parkir. Selanjutnya ia akan mencatat siapa saja yang sudah terdaftar. “Sok catat siapa saja, saat dia (baca: mahasiswa) masuk kita akan prioritaskan. Walaupun nanti ada yang belum, kita masukin aja.”
Tamansari 24 sendiri dapat menampung 63 kendaran roda empat. Selain itu, Mulyadi pun menyulap tempat yang berada di dekat Resimen Mahasiswa (Menwa) menjadi lahan parkir untuk mengantisipasi kemacetan.
Mulyadi menjelaskan, pemakaian Tamansari 24 yang dijadikan sebagai tempat parkir dikarenakan protes dari warga RW 02 dan 04 Kelurahan Tamansari setempat. Menurutnya protes warga berasal dari kemacetan yang disebabkan Unisba. (Wulan/SM)