Seorang mahasiswa tengah melakukan penelitian di Laboratorium Riset Farmasi Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Ranggagading Nomor 8, pada Jum’at (11/5/2018). Semenjak lima tahun yang lalu, penggunaan ruangan ini dikenakan tambahan biaya jika melebihi jam operasional. (Indah/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Bagian Laboratorium (Lab) Riset Farmasi Universitas Islam Bandung (Unisba) memiliki kebijakan tambahan pembayaran penggunaan Laboratorium. Mahasiswa MIPA, Virda Hasya menganggap, kebijakan seperti ini tidak sebanding dengan fasilitas Lab yang masih kurang . Virda juga mengeluhkan proses penelitian yang panjang membuat dirinya harus mengeluarkan uang lebih untuk biaya penelitian di Lab Riset selain di Unisba. “Sarana Lab Riset Unisba masih kurang ditambah bahan buat penelitian tidak sesuai jadwal,” jelasnya pada Jum’at (11/5).
Penarikan ongkos ini diperuntukan bagi mahasiswa yang menggunakan Lab di luar jam operasional. Mahasiswa tingkat akhir yang notabene penelitiannya tidak dijadwalkan secara khusus oleh fakultas, mengharuskan mereka melakukan penelitian di luar jam tersebut. Secara otomatis tuntutan pembayaran pun harus dilakukan.
Kasie Lab Riset Penelitian Sani Ega Priani pun mengakui jika proses penelitian Farmasi membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun, fasilitas yang diberikan hanya sampai pukul 17.00 WIB.
Ia menambahkan jika bagian Lab sudah memberikan kelonggaran selama satu setengah jam. Menurut penuturannya jam tenaga pendidik di Unisba hanya sampai pukul 15.30 WIB. “Kalau di Unisba tuh juga pulangnya jam setengah empat,” jelas Sani saat ditemui di gedung Ranggamalela.
Sani mengatakan biaya yang dikenakan pada mahasiswa Rp 5.000 per jam. “Uang yang diterima tersebut murni akan diberikan langsung kepada laboran sebagai kompensasi uang lembur,” ujarnya. Sementara itu saat dihubungi melalui WhatsApp, Sani mengatakan jika dana lembur dari universitas sedang disusun pada bulan Mei 2018.
Selain itu, Sani menuturkan dari pihak Lab sendiri tidak memaksa mahasiswanya untuk melakukan penelitian lewat dari jam lima. “Sebenarnya dari awal sudah ada himbauan kepada semua peserta tugas akhir untuk tidak bekerja di luar jadwal jam kerja atau hanya dilakukan jika terpaksa,” ungkap Sani. (Indah/SM)