
Suasana mediasi BEMU, Mapenta, Menwa dan pihak keamanan kampus di Akuarium Unisba Jalan Tamansari No. 1 pada Jumat (18/5/2018). Ketua Mapenta, Aghnat Rakhanda Fatharana menginginkan keamanan lebih ketat di parkiran atas Unisba dengan menutup rapat pagar sebelah Sekretariat Menwa.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Ditutupnya gerbang parkir Unisba Jalan Tamansari No.1 bagian Timur pada malam hari menuai perdebatan. Mengenai hal itu, BEMU mengadakan mediasi bersama anggota forum yang terlibat seperti: Mapenta, Menwa serta pihak Satpam di Akuarium Unisba pada Jumat sore (18/5). Ketua Mapenta, Aghnat Rakhanda Fatharana menginginkan menutup rapat pagar yang ada di sebelah Sekretariat Menwa.
“Kita hari kamis kemarin kemalingan dua tas yang isinya laptop. Supaya jelas tidak ada gesekan antara kami dengan Menwa, kita buat keputusan dengan pihak kampus lainnya. Karena itu, Menwa merasa selalu disalahkan atas keamanan parkiran atas, maka perlu adanya sosialisasi,” ujar Rakhanda.
Hal ini dibenarkan oleh pihak Menwa, Ahmad Latif Muttaqin menjelaskan, sosialisasi dibutuhkan karena mahasiswa pasti akan bertanya terlebih dahulu kepada Menwa. Hal ini pun untuk mengantisipasi mahasiswa yang memanjat gerbang. Latif mengatakan, pihak yayasan lah yang berwenang membuka ataupun menutup gerbang. Ia mengakui walaupun Menwa memegang kunci tetapi hanya digunakan untuk kepentingan keluar-masuknya tenda pleton peminjaman.
“Bukannya tidak mau membukakan untuk mahasiswa, setelah digembok dan serah terima kunci ke satpam yayasan itu udah ada cacatan parkir. Kalau seumpamanya kami membukakan, otomatis yang terbuka itu tidak terdaftar, jadi yang disalahkan itu kami,” kata Latif.
Dalam forum mediasi tersebut, satpam Rajawali Garda Buana (RGB), Atep Hadi menjelaskan pukul 18.00 WIB pintu gerbang sebelah Menwa ditutup, dan pukul 22.00 WIB gerbang sebelah Kopma dirapatkan pula. Akibatnya, anggota forum mengharapkan agar kunci pagar dipegang oleh satpam yang ada di Tamansari No 20. Alhasil konsepnya menurut Atep sama dengan parkiran samping Masjid Al-Asyari, mahasiswa meminta kunci kepada satpam untuk dibukakan.
Atep juga berharap agar mahasiswa turut menjaga keamanan serta barang bawaannya sendiri sehingga tidak selalu mengandalkan satpam. “Satpam sebagai pemantau, kita juga keterbatasan anggota malam, tujuh orang menjaga dua gedung, ditambah basement parkir juga.” (Iqbal&Kevin/SM)